Tuesday, January 22, 2013
A. Syarat-syarat Pelaporan
Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada
orang lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup
kita, bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita, bagaimana keadaan dari orang
dan benda untuk mana kita bertanggung jawab, dan seterusnya. Hal-hal ini pada
umumnya disebut sebagai “persyaratan” pelaporan, meskipun beberapa diantaranya
mungkin tidak dapat dipaksakan.
Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang
memiliki implikasi keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan
informasi mengonsumsi sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara
sukarela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini akan mempengaruhi sipenerima untuk
berperilaku sebagaimana yang diinginkan oleh pelapor.
Informasi yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses
pengelolaan dan pengendalian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor,
dan pemilik tidak dapat mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan
rencana atau apakah tindakan korektif diperlukan. Persyaratan pelaporan
dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragam orang dan organisasi dengan cara
yang beraneka rupa.
B. Bagaimana Persyaratan Pelaporan Mempengaruhi Perilaku
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa
cara. Bentuk lain dari pengukuran yang digunakan dalam organisasi, seperti
audit dan pengamatan langsung, juga memiliki banyak dampak yang sama terhadap
persyaratan pelaporan, selain dampak spesifiknya sendiri.
1. Antisipasi Penggunaan Informasi
Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan
informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadap
informasi yang dilaporkan. Karena orang pada umumnya bereaksi dengan cara-cara
yang mereka yakin akan mengarah pada hasil yang mereka inginkan, pengirim
informasi tersebut mencoba untuk menyimpulkan bagaimana penerima informasi akan
menggunakan dan bereaksi terhadap informasi yang disediakan.
Dalam konteks manajemen, pengirim seringkali dianggap bertanggung jawab
untuk mengendalikan hal-hal yang juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain
yang tidak dapat dikendalikan oleh sipengirim.
2. Prediksi Si Pengirim Mengenai Penggunaan si Pemakai
Kadang kala, seseorang merasa pasti mengenai bagaimana penerima akan
menggunakan informasi, sementara pada waktu-waktu lain seseorang tidak merasa
mengenai bagaimana informasi tersebut digunakan. Jika setiap orang selalu jelas
dan jujur mengenai bagaimana mereka akan menggunakan informasi yang dilaporkan,
maka akan terdapat lebih sedikit masalah, tetapi masi tetap ada kemungkinan
bahwa informasi tersebut akan kemudian digunakan dalam cara-cara yang tidak
dimaksudkan ketika pertama kali informasi tersebut diminta.
Dalam kasus-kasus lain adalah jelas dari respon penerima, atau kurangnya
respon penerima, bahwa mereka tidak menggunakan informasi yang dilaporkan
seperti yang mereka katakana.
3. Insentif/Sanksi
Kekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu
yang penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa sipengirim akan mengubah
perilakunya. Semakin besar potensi yang ada bagi sipenerima, untuk memberikan
penghargaan atau sanksi kepada sipengirim, semakin hati-hati sipengirim akan
bertindak dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan dapat diterima oleh
sipenerima.
4. Penentuan Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menetukan apakah persyaratan pelaporan
akan menyebabkan perubahan dalam perilakupengirim atau tidak. Supaya
persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pengirim mengubah perilakunya, ia harus
mengetahui persyaratan pelaporan tersebut sebelum ia bertindak. Jika
persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengirim telah bertindak, maka
tidak ada peluang untuk mengubah perilaku masa lalu
5. Strategi Respons iterative
Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling
murah adalah untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku
tersebut, dan menunggu reson dari penerima. Jika tidak ada respon, maka
strategi tersebut dapat diteruskan.
6. Pengaruh Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari
pencatatandan bukannya dampak dari pelaporan informasikarena dampak tersebut
timbul dari kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung pada
informassi yang dilaporkan kepada siapapun. Tetapi, dampak tersebut
dipertimbangkan karena dapat terjadi sebagai respon terhadap persyaratan
pelaporan dari luar, meskipun hal tersebut juga dapat terjadi tanpa adanya
persyaratan tersebut.
C. Dampak dari Persyaratan Pelaporan
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku disemua bidang seperti :
1. Akuntansi Keuangan
Badan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika Serikat,
termasuk Securities Exchange Commission(SEC), Financial
Accounting Standards Board (FASB), danFinancial Executive Research
Foundation (FERF), telah mengakui dampak potensial yang dimiliki oleh
persyaratan pelaporan terhadap perilaku korporat. FASB dan FERF baru-baru ini
mulai mendorong dan mendukung investigasi mengenai dampak semacam itu dan
mempertimbangkannya secara eksplisit dalam proses penetapan standar.
2. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan keperilakuan merupakan bidang yang relative masi belum
di eksplorasi. Tetapi, bidang tersebut tentu saja merupakan bidang yang
sensitive dalam kaitannya dengan persyaratan pelaporan. Beberapa orang bahkan
percaya bahwa persyaratan pelaporan pajak yang sekarang melanggar hak
konstitusional. Umumnya dipandang bahwa persyaratan pelaporan pajak adalah
rumit dan sulit bagi banyak pembayar pajak.
3. Akuntansi Sosial
Hanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial
terhadap pengirim informasi. Masih terdapat relative sedikit akuntansi sosial
bagi public, dan kebanyak riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak
terhadap penerima dari informasi yang dilaporkan. Karena akuntansi sosial
eksternal masih bersifat sukarela, maka tidak terdapat dampak apapun terhadap
pelaporan secara sukarela.
4. Akuntansi Manajemen
Manajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal apapun yang
diinginkannya kepada bawahan. Pos0pos yang dilaporkan secara internal dapat
bersifat keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi.
D. Penilaian Dampak Terhadap Pengirim Informasi
Terdapat banyak cara untuk menilai dampak dari persyaratan pelaporan
terhadap pengirim informasi. Yang paling tersedia adalah pengambilan keputusan
deduktif, yang melibatkan pemikiran secara hati-hati mengenai bagaimana
persyaratan pelaporan akan berinterasksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional
lainnya guna membentuk perilaku manajer. Teknik ini sebaiknya selalu digunakan
sebelum memberlakukan suatu persyaratan pelaporan.
Metode lain adalah dengan menanyakan kepada para pelapor mengenai perilaku
mereka. Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survey, yang
dapat terdiri atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan
yang ditentukan atau atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan
tanggapan yang ditentukan atau atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan
kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas gabungan dari keduanya.
Daftar Pustaka
Arfan
Ikhsan dan Muhammad Ishak.2005.”Akuntansi Keperilakuan”.Jakarta:Salemba Empat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
terima kasih kak.. sangat membantu :)
Post a Comment