Wednesday, November 27, 2013

Teknik Sampling


7.1 Sampel Probabilitas
            Teknik sampling probabilitas terdiri atas penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling), penarikan sampel sistematik (syatematic random sampling), penarikan sampel berstrata (stratified random sampling) dan penarikan sampel berkelompok (cluster sampling). Masing-masing teknik penarikan sampel tersebut dijelaska sebagai berikut.

1) Penarikan sampel acak sederhana (Simple Random Sampling)
Pada penarikan sampel acak sederhana, sampel diambil sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
      Misal  N (Populasi) =1000
                 n (Sampel)   =100
      Besarnya kesempatan = n/N = 100/1000 = 0,1
      Artinya setiap anggota populasi memiliki kemungkinan untuk dipilih sebagai sampel sebesar 0,1
            Beberapa teknik sampling acak sederhana adalah cara undian dan dengan tabel bilangan random. Masing-masing dijelaskan sebagai berikut.
a) Cara Undian
      Anggota populasi disusun terlebih dahulu dalam daftar kerangka sampling. Tiap nomor anggota populasi ditulis pada secarik kertas. Kertas-kertas tersebut digulung dan dimasukkan dalam sebuah kotak. Kotak dikocok dan sejumlah gulungan kertas tersebut diambil sesuai jumlah sampel yang diinginkan. Kelemahan teknik undian ini adalah  apabila anggota populasi begitu besar akan sangat menyulitkan membuat sedemikian banyak gulungan. 
b) Mengundi Dengan Tabel Bilangan Random
               Tabel angka random berbentuk buku penuh dengan angka dari nol sampai 9. Tabel bilangan random banyak terdapat di buku-buku statistik.
          Cara Penggunaan Tabel bilangan random
     (1)  Pastikan jumlah digit anggota populasi.
           (2) Tentukan cara pengambilan dalam tabel bilangan random apakah kekiri-
                 kekanan atau keatas-kebawah
      c)  Berusaha sedapat mungkin dengan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk diikutsertakan dalam sampel tetap dipertahankan.

2) Penarikan Sampel Sistematis (Systematic Random Sampling)
            Suatu metode pengambilan sampel, dimana anggota pertama saja dari sampel yang diambil secara random; sedangkan anggota-anggota selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu. Penarikan sampel sistematis dilakukan melalui tiga tahap:
a)      Mencek keadaan daftar populasi, harus dalam keadaan acak
b)      Menetapakan jarak interval yang akan digunakan atau menetapkan angka kelipatan (k)
            k = N/n                       
            Untuk N = 1000 dan n = 1000, maka angka kelipatan (k) =1000/100=10
      c) Tentukan secara acak nomor mulai pengambilan sample.    Misal kena nomor 3, maka  simple berikutnya adalah kelipatan 10 yaitu 13,23,33,43, dst, sampai anggota sampel yang terakhir.
3)  Penarikan Sampel Stratifikasi (Stratified Random Sampling)
      Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat menggunakn metode penarikan sanpel secara stratifikasi.
    a) Kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar penentuan strata (kelas/kelompok/lapisan). Umumnya yang  dijadikan patokan adalah variablevariabel yang akan diteliti.
     b) Informasi mengenai sifat populasi yang digunakan sebagai kriteria untuk membuat strata. Misalnya jenis kelamin, status sekolah, dan lainnya.  Masing-masing strata merupakan sub-populasi
         Contoh : Jumlah anggota populasi 2050 terdiri atas :
         Strata I  : 1500                             Perbandingan         30
                   II  :   500                                                              10
                  III  :     50                                                                1
                          2050                                                              41
 Apabila ukuran sampel  adalah sebanyak 82, maka jumlah sampel pada masing-masing strata dapat diambil secara proporsional sebagai berikut.
                 Strata  I      : 30/41      x  82                       =  60
    
       Strata II       : 10/41      x  82                       =  20
           
               Strata III      :   1/41      x  82                       =   2
                                                                                       82
         Setidaknya ada dua keuntungan dari sampel stratifikasi ini:
         a) Semua ciri populasi yang heterogen dapat terwakili
b)      Kemungkinan bagi peneliti untuk meneliti hubungan antara satu lapisan   dengan lapisan lain dan juga dapat memperbandingkannya.

4) Penarikan sampel secara berkelompok (Cluster Sampling)
            Dalam beberapa kasus kerangka sampel (daftar anggota populasi) tidak lengkap atau tidak tersedia atau penyusunan kerangka sampel butuh biaya yang sangat besar.            Cara mengatasinya adalahdengan membagi populasi ke-dalam kelompok –kelompok yang biasa disebut Cluster.
            Kelompok-kelompok ini berbeda dengan kelompok strata karena sifat atau karakter masing-masing kelompok diasumsikan sama dengan sifat seluruh anggota populasi. Dengan kata lain cluster adalah populasi mini, bukan sub populasi. Sebagai contoh, peneliti ingin mengetahi pendapatan rata-rata perbulan dari tiap kekuarga di suatu desa. Data tentang jumlah keluarga di desa itu tidak bisa diperoleh sehingga tidak mungkin dibuat kerangka sampel. Untuk itu satuan desa dibagi-bagi dalam satuan dukuh. Dukuh-dukuh ini dinamakan cluster dan yang kemudian dijadikan unsur penarikan sampel. Dukuh-dukuh diberi nomor, kemudian satu atau lebih dukuh diambil sebagai sample penelitian. Pengambilan satu atau lebih dukuh dilakukan secara random. Keuntungan dari cluster sampling ini adalah lebih mudah karena tidak selalu membutuhkan daftar populasi, sedangkan kelemahannya sulit untuk mengetahui bahwa setiap cluster menggambarkan sifat populasi secara tuntas.

7.2  Sampel Non Probabilitas
Pada sample non-probabilitas tidak terdapat kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Hal ini disebabkan beberapa faktor:
  1. Tidak mungkinnya diperoleh daftar yang lengkap dari populasi
  2. Adanya kondisi yang tidak memungkinkan peneliti memilih anggota populasi dengan cara memberikan kesempatan yang sama.
Contoh : penonton Film di bioskop, sulit diperoleh daftar anggota populasi disamping masalah waktu.
Pada  sampel non-probabilitas yang berperan adalah kemampuan atau pengetahuan peneliti terhadap populasi penelitiannya.     Semakin baik pengetahuan peneliti tentang populasi, semakin baik pula tingkat prediksinya terhadap aspek keterwakilan dari anggota-anggota populasinya.
Berbeda dengan penelitian yang menggunakan sampel probabilitas, pada sampel non-probabilitas, umumnya peneliti tidak bisa membuat generalisasi atau kesimpulan yang dapat mewakili populasi yang lebih luas. Dengan kata lain hasil analisisnya berlaku hanya untuk anggota populasi yang diteliti. Selin itu pada penarikan sampel non-probabilitas, peneliti tidak dihadapkan pada cara-cara yang rumit. Beerapa teknik penarikan sampel non probabilitas dijelaskan sebagai berikut.

1)  Penarikan sampel secara kebetulan (Accidental Sampling)
            Dengan cara ini peneliti dapat memilih orang-orang yang dekat dengannya atau memilih responden yang pertama kali berhasil dijumpai. Keuntungan penarikan ssmpel secara kebetulan ini adalah hemat waktu dan biaya

2)  Penarikan Sampel Secara Sengaja (Purposive Sampling)
            Dalam menentukan siapa yang termasuk sampel dalam penelitiannya, peneliti harus benar-benar mengetahui dan beranggapan bahwa orang/responden yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian.
      Contoh : Penelitian tentang perilaku konsumen produk rokok Dji Sam Soe, maka orang yang dipilih dan akan diwawancarai atau calon responden adalah perokok atau yang menghisap rokok Dji Sam Soe
            Pengertian sengaja atau purposive adalah bahwa peneliti telah menentukan responden dengan anggapan atau pendapatnya (judgement) sendiri sebagai sampel penelitiannya.

3)  Penarikan Sampel Jatah (Quota Sampling)
Penarikan sampel jatah ini dilakukan bila peneliti tidak dapat mengetahui jumlah yang rinci dari tiap strata populasinya. Cara penarikan sampel jatah, peneliti membagi populasi menjadi beberapa sub-populasi atau strata kemudian menetapkan jatah untuk masing-masing strata yang kurang lebih seimbang.
Dalam penenetuan sampel jatah ini peneliti menentukan sendiri jumlah sampel pada masing-masing strata tanpa random. Peneliti dapat menggunakan tehnik sampel kebetulan (accidental) atau sengaja (purposive).


4) Penarikan sampel bola salju  (Snowball Sampling)
            Penarikan sampel bola salju dilakukan menyerupai pembuatan bola salju. Bola salju dibuat dengan cara “menggulung” salju yang bertebaran di atas rumput, dari sedikit menjadi banyak dan besar. Dalam penarikan sampel bola salju dilakukan beberapa tahapan.
      Pertama, menentukan satu atau beberapa orang resonden untuk di wawancarai. Responden ini merupakan titik awal penarikan sampel.
      Kedua, responden selanjutnya ditetapkan berdasarkan petunjuk dari responden sebelumnya. Demikian seterusnya sampai responden dianggap telah mencukupi.
            Teknik penarikan sampel bola salju banyak digunakan para peneliti kualitatif dan juga peneliti kuantitatif, di mana informasi tentang populasi sangat terbatas. Sebagai contoh penelitian pola penyebaran penyakit HIV/AIDS atau pada penelitian lain misalnya penentuan efektivitas saluran distribusi dalam pemasaran produk Rokok Dji Sam Soe.

























0 comments:

Post a Comment