Sunday, September 29, 2013
Metode penelitian
merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan
dapat ditemukan, dikembangkan, atau dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu. Jenis-jenis metode penelitian
dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan
waktu.
Menurut bidang, penelitian dapat
dibedakan menjadi penelitian akademis, profesional dan institusional. Dari segi
tujuan, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian murni dan terapan. Dari
segi metode penelitian, dapat dibedakan menjadi penelitian survey, penelitian
expofacto, eksperimen, naturalistik, policy research, evaluation research,
action research, sejarah, dan Research and development. Dari level of
expalanation dapat dibedakan menjadi penelitian deskriptif, komparatif dan
asiosiatif. Dari segi waktu dapat dibedakan menjadi penelitian cross sectional
dan longitudinal. Dibawah akan diuraikan jenis metode penelitian menurut
tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan jenis serta analisis data.
1. Penelitian Menurut Tujuan:
1.1 Penelitian Murni (dasar)
Penelitian Murni
merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami
masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk
pengembangan teori. Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian
yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah
diketahui.
1.2 Penelitian Terapan
Penelitian Terapan
merupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah. Gay (1977) menyatakan bahwa sulit untuk
membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena
keduanya terletak pada satu garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk
mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat
praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang
kondisinya ketat dan terkontrol. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan
menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan
dalam memecahkan masalah masalah praktis. Jadi penelitian dasar berkenan dengan
penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk
memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.
2. Penelitian Menurut Metode:
2.1 Penelitian Survey
Penelitian survey
adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data
yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan
antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat
dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia
2.2 Penelitian Ex post facto
Penelitian Ex post
facto merupakan suatu penelitian yang
dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut
kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab
terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk
mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
2.3 Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen
adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu
terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Contoh:
penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian
pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas di jalan.
2.4 Penelitian Naturalistic
Penelitian naturalistic
sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk
mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu,
penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
2.5 Policy research
Policy research
(penelitian kebijaksanaan) merupakan suatu proses penelitian yang dilakukaan
pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga
temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam
menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau
peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
2.6 Action research
Action research adalah
penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien,
sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat
meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam
pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
2.7 Penelitian evaluasi
Penelitian evaluasi
adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian,
kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan
atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
2.8 Penelitian sejarah
Penelitian sejarah
adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap
kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Contoh: penelitian untuk
mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan
hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok
masyarakat tertentu.
3. Penelitian Menurut Tingkat Explanasinya :
3.1 Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik
satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian
yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah
etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di suatu departemen.
3.2 Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif
merupakan suatu penelitian yang bersifat membandingkan sesuatu. Contoh: adakah perbedaan profil presiden
Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan
SMK dengan lulusan SMU.
3.3 Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif
adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau
lebih. Contoh: apakah ada hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, atau
adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.
4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis :
4.1 Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka
atau data yang diangkakan). Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional ,
karena metode ini sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut
kuantitatifkarena data penelitiannya berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik. Jadi, metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah diterapkan.
4.2 Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data,
kalimat, skema, dan gambar). Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai
metode baru karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik
karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga
sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni ( kurang
terpola) dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian
lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
Jadi metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang digunakan untuik meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.
5. Macam – macam Data Penelitian :
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , data memiliki arti keterangan yang
benar dan nyata. Dapat juga diartikan sebagai keterangan atau bahan nyata yang
dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan) (http://kbbi.web.id/data) . Dalam pengertian lain, data adalah semua keterangan seseorang yang
dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen, baik dalam bentuk
statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian. Macam – macam
sebuah data dapat dibedakan menjadi 5, yaitu macam data berdasarkan cara
memperolehnya, macam data berdasarkan sumber datanya, macam data berdasarkan
bentuk, macam data menurut waktu
pengumpulannya, dan macam data berdasarkan skala atau tingkat pengukuran.
5.1
Data berdasarkan cara memperolehnya
5.1.1
Data
Primer, adalah data yang secara langsung diambi dari objek
penelitian oleh peneliti. Contoh : mewawancarai langsung pemilik perusahaan
untuk meneliti tingkat pendapatan perusahaan tersebut.
5.1.2
Data
Sekunder, adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti biasanya mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara
komersial maupun non komersial. Contohnya adalah seorang peneliti yang
menggunakan data statistik hasil riset dari badan pusat statistik.
5.2
Data
berdasarkan sumber datanya
5.2.1
Data
internal, adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi
pada suatu organisasi secara internal. Contohnya : data keuangan suatu
perusahaan.
5.2.2
Data
Eksternal, adalah data yang menggambarkan situasi serta
kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya : data jumlah penggunaan suatu
produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan.
5.3
Data berdasarkan bentuknya
5.3.1
Data
kualitatif, adalah data yang berbentuk kata-kata,
bukan dalam bentuk angka.
5.3.2
Data
kuantitatif, adalah data yang berbentuk angka atau
bilangan.
5.4
Data berdasarkan menurut waktu
pengumpulannya.
5.4.1
Data
Cross Section, adalah data yang menunjukkan titik
waktu tertentu. Contohnya : laporan keuangan per 31 Desember 2012, data
pelanggan UD. Panda Seminar bulan Oktober 2012.
5.4.2
Data
Time Series/berkala, adalah data yang menggambarkan sesuatu
dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contohnya, tingkat inflasi
Republik Indonesia dari tahun 2000 sampai 2012.
5.5
Data
berdasarkan skala dibedakan atas 4 macam :
5.5.1
Data
Nominal, adalah data yang termasuk ke dalam data kualitatif,
dan hanya mempunyai satu kategori, sehingga tidak menunjukkan tingkatan. Contoh
: data tentang jenis kelamin, agama, suku bangsa.
5.5.2
Data
Ordinal, adalah data yang termasuk ke dalam data kualitatif
yang jenjangnya lebih tinggi dari data nominal. Data ordinal sudah menunjukkan
lambing dan jenjang atau tingkatan lebih besar atau lebih kecil. Contohnya :
tingkat pendidikan.
5.5.3
Data
Interval, adalah data yang termasuk ke dalam data kuantitatif
yang berupa angka, dapat bertingkat / berjenjang, dapat menujukkan peringkat
(makin besar bilangan makin tinggi peringkatnya). Contohnya : Jumlah
pengeluaran mahasiswa akuntansi FEB Unud tiap bulannya
< Rp 100.000
|
2
|
Rp 100.000 - Rp 500.000
|
4
|
>Rp 500.000
|
10
|
5.5.4
Data
Rasio, adalah data yang dapat menyatakan sebagai
peringkat, menyatakan jarak, dan mempunyai titik nol sebagai titik mutlak, dan
dioperasikan secara matematik. Contohnya : pendapatan, tinggi badan.
6. Penelitian Dan Pengambilan Kepututusan
Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang
sistematis dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang bemanfaat untuk
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
(Indriantoro & Supomo, 1999: 16). Pengertian atau definisi penelitian
bisnis secara khusus juga dikemukakan. Mereka mengatakan bahwa penelitian
bisnis adalah suatu proses sistematis dan
obyektif yang meliputi pengumpulan, analisis data untuk membantu pengambilan
keputusan bisnis (Zikmund, 2000: 5). Suatu
penelitian sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis
(Cooper & Emory, 1995: 11).
Berdasarkan beberapa definisi penelitian yang
diungkapkan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan, pencatatan, dan
analisis data yang sistematis untuk pengambilan
kesimpulan yang objektif dalam rangka membantu dalam pembuatan
keputusan-keputusan bisnis. Perhatian utama dalam penelitian bisnis adalah
proses perubahan pembuatan keputusan yang selama ini dilakukan berdasarkan
intuisi menjadi pengambilan keputusan yang berdasarkan pada proses investigasi
yang dilakukan secara sistematis dan objektif.
6.1 Proses
Berpikir
Penelitian digambarkan sebagai suatu kegiatan untuk
menyelesaikan suatu teka-teki. Bagi seorang peneliti, teka-teki merupakan
masalah-masalah yang dapat diatasi atau diselesaikan melalui penalaran. Setiap
saat kita melakukan penalaran dengan tingkat keberhasilan yang berbeda dan
mengkomunikasikan pengertian itu dalam bahasa sehari-hari, atau dalam
kasus-kasus khusus, dalam bentuk logis dan simbolis. Penyampaian pengertian itu
melalui dua cara yaitu eksposisi atau argumentasi. Eksposisi terdiri
dari pernyataan-pernyataan deskriptif yang sekadarnya saja dan mempunyai
alasan-alasan. Argumentasi memungkinkan kita untuk menjelaskan,
mengartikan, membela, menantang, dan menjajaki pengertian yang disampaikan.
Hasil penelitian harus dijelaskan dengan argumen yang dapat diterima. Ada dua
jenis bentuk argumen yang sangat penting dalam penelitian yaitu deduksi (deduction)
dan induksi (induction).
6.2 Deduksi
Deduksi merupakan proses pengambilan kesimpulan
sebagai akibat dari alasan-alasan yang diajukan berdasarkan hasil analisis
data. Proses pengambilan kesimpulan dengan cara deduksi didasari oleh alasan-alasan
yang benar dan valid. Proses pengambilan kesimpulan berdasarkan alasanalasan
yang valid atau dengan menguji hipotesis dengan menggunakan data empiris
disebut proses deduksi (deduction) dan metodenya disebut metode deduktif
(deductive method) dan penelitiannya disebut penelitian deduktif (deductive
research). Proses deduksi selalu digunakan pada penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif (scientific). Deduksi dikatakan tepat jika premis
(alasan) dan konklusi benar dan sahih, hal ini berarti:
1.
Alasan (premis) yang diberikan untuk kesimpulan harus sesuai dengan
kenyataan (benar).
2.
Kesimpulan harus diambil dari alasan-alasannya (sahih).
Berikut
ini contoh sederhana tentang proses pengambilan kesimpulan berdasarkan deduksi:
·
Semua dosen yang telah mengikuti
pelatihan metodologi penelitian dapat
membuat proposal penelitian dengan baik
(Premis 1).
·
Erlina adalah dosen yang telah mengikuti
pelatihan metodologi penelitian (Premis 2).
·
Erlina adalah dosen yang dapat membuat
proposal penelitian dengan baik (konklusi).
Jika
semua premis benar dan pengambilan kesimpulan tidak salah, maka proses deduksi
dianggap valid. Konklusi hanya dapat diterima jika semua premisnya benar dan
valid. Jika ada premisnya yang tidak sesuai dengan kenyataan, maka deduksinya
tidak dapat diterima. Dari contoh yang diberikan di atas, ternyata Erlina telah mengikuti pelatihan metodologi
penelitian tetapi dia bukan dosen, maka premisnya tidak benar dan konklusinya
ditolak.
6.3 Induksi
Induksi didefinisikan sebagai proses pengambilan
kesimpulan (atau pembentukan hipotesis) yang didasarkan pada satu atau dua
fakta atau bukti-bukti. Pendekatan induksi sangat berbeda dengan deduksi. Tidak
ada hubungan yang kuat antara alasan dan konklusi. Proses pembentukan hipotesis
dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data yang diobservasi dan dikumpulkan
terlebih dahulu disebut proses induksi (induction process) dan metodenya
disebut metode induktif (inductive method) dan penelitiannya disebut
penellitian induktif (inductive research). Dengan demikian pendekatan
induksi mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis dibuat jika diinginkan
atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan. Proses induksi
selalu digunakan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif (naturalis). Penalaran
induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan kesimpulan umum pada kondisi
khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya mendukung kesimpulan.
Contoh:
Teguh
seorang manajer pemasaran PT Pertamina di Kota Medan. Hasil penjualan pelumas di
Medan paling rendah di antara kota yang lain. Berdasarkan data ini kita dapat
menarik kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa masalahnya adalah Rudi kurang
aktif dalam melakukan promosi. Tapi kita dapat membuat kesimpulan yang lain
(berbeda) atas dasar bukti-bukti lain, seperti:
·
Kemampuan menjual Teguh rendah sehingga
efektivitas penjualan menurun.
·
Daerah pemasaran Teguh tidak memiliki
potensi pasar yang sama dengan daerah lain.
·
Teguh kurang berbakat bekerja di bagian
pemasaran produk pelumas.
·
Pesaing di wilayahnya mampu memberi
informasi tentang kelebihan produk mereka sehingga konsumen lebih memilih
membeli produk pesaing.
Semua
hipotesis merupakan induksi berdasarkan bukti catatan penjualan Teguh . Dalam
hal ini, peneliti perlu mencari bukti yang diyakini kebenarannya. Sebagian
besar tugas peneliti adalah menentukan jenis bukti yang diperlukan dan mengukur
bukti-bukti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
makasi ya...sangat membantu dalam mengerjakan tugas dari dosen...^^
smoga menjadi amal jariyyah..!
TERIMAKASIH BLI, BERMANFAAT SEKALI
terimakasih kak . ngebantu tugas sekolah 😊😊😊
Post a Comment