Thursday, April 3, 2014
DEFINISI
Audit
pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen, dan
dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi, dan
aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan peluang dan area
permasalahan yang terjadi, serta merekomendasi reencana tindakan untuk
meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. Audit pemasaran lebih menekankan
pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas organisanisasi pemasaran dalam
meningkatkan kinerjanya. Audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai
pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian.
Audit pemasaran bukan suatu prses pengandalian yang digunakan hanya selaa
terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan
untuk mengisolasi permasalaha dan mencarikan solusinya
TUJUAN DAN MANFAAT AUDIT PEMASARAN
Tujuan
utama dari audit pemasaaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman
pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan
untuk melakukan eliminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh
dadi audit ini, hasil audit dapat memberikan gambaran yang objektif tentang
kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam
pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang
diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi atas kekurangan yang terjadi
sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat dilaksanakan.
TIPE AUDIT PEMASARAN
Ada
dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal), merupakan audit
yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti
periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang
diaudit tersebut. Kedua adalah audit menyeluruh (horizontal), yang melakukan
audit terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
RUANG LINGKUP
Audit
pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut:
1.
Audit Lingkungan Pemasaran
Audit
terhadap lingkungan pemasaran mencakup penlaian terhadap pelanggan, pesaing,
dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini
meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosia, dan politik.
2.
Audit Strategi Pemasaran
Audit
ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang
selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering
terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan
kemudian auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan
pengevaluasiannya.
3.
Audit Organisasi Pemasaran
Audit
ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan.
Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi
dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.
4.
Audit Sistem Pemasaran
Audit
ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memeroleh informasi
perencanaan dan pengandalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan
penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tida, untuk
digunakan mengrjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5.
Audit Produktivitas Pemasaran
Audit
ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan,
atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran
adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas
pemasaran.
6.
Audit Fungsi Pemasaran
Audit
ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap
elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenga penjual,
periklanan, promosi, dan lain-lain.
TAHAPAN AUDIT PEMASARAN
Pada
dasarnya pelaksanaan audit pemasara bisa mengikuti tahapan audit secara umum,
yaitu:
1.
Audit pendahuluan
2.
Review dan pengujian atas pengendalian
manajemen perusahaan
3.
Audit lanjutan
4.
Pelaporan
PROSES MANAJEMEN PERUSAHAAN
Menentukan
Konsumen Sasaran
Perusahaan
harus memilih segmen terbaik yang akan dilayani dan merancang strategi yang
tepat untuk memeroleh laba yang tinggi dalam melayani segmen tersebut. Proses
ini meliputi tiga tahapan penting yaitu:
-
Segmentasi pasar, merupakan proses
pengelompoka pelanggan ke dalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang sama. Segmen pasar adalah sekelompok konsumen
yang memberikan tanggapan dengan cara yang sama terhadap serangkaian dorongan
pemasaran tertentu.
-
Penetapan pasar sasaran, merupakan
proses untuk mengevaluasi daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih
segmen yang akan dimasuki.
-
Penentuan posisi pasar, mengatur suatu
produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan relatif
terhadap produk-produk saingannya
Mengembangkan
Bauran Pemasaran
Bauran
pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan
dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar
sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan terhadap empat veriabel
penting dalam pemasaran, yang dikenal sebagai 4P, antara lain:
-
Produk (product), mencerminkan kombinasi barang dan/atau jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Keputusan produk menyangkut
berbagai hal yang berhubungan dengan produk tersebut tersebut termasuk berbagai
atribut yang melekat seperti merek, kemasan, kualitas, fitur, daya tahan,
esain, kesesuaian, dan berbagai atribut lainnya.
-
Harga (price) yang pada dasranya mencerminkan pengorbanan yang harus
dilakukan konsume untuk mendapatkan dan menggunakan suatu produk. Keputusan
harga merupakan keputusan strategis karena berhubungan erat dengan posisi
produk di pasar dan menjadi penopang keunggulan bersaing perusahaan. Faktor
internal penting yang memengaruhi keputusan penetapan haga adalah: tujuan
perusahaan, strategi, bauran pemasaran, biaya, dan pertimbangan organisasional.
Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh meliputi: pasar dan permintaan,
harga peaing, dan faktor-faktor eksternal lainnya.
-
Tempat (place) atau saluran distribusi, berkaitan dengan usaha perusahaan
menjadikan produk selalu siap tersedia untuk konsumen sasaran dalam jumlah dan
waktu yang tepat. Keputusan tentang saluan distribusi berkaitan dengan
efektivitas dan efisiensi penggunaan saluran distribusi.
-
Promosi (promotion), mencerminkan berbagai aktivitas untuk mengomunikasikan
dan mensosialisasikan keunggulan-keunggula produk kepada konsumennya.
Mengelola Upaya
Pemasaran
Pengelolaan
upaya-upaya pemasaran melibatkan empat fungsi utama manajemen pemasaran, yaitu
(i) analisis pemasaran, (ii) perencanaan pemasaran, (iii) implementasi
pemasaran, dan (iv) pengendalian pemasaran.
Hasil
analisis pemasaran memberikan gambaran berbagai peluang, ancaman, kekuatan, dan
kelemahan perusahaan. Berdasarkan informasi ini kemudian disusun suatu rencana
pemasaran. Rencana yang telah disusun kemudian diimplementasikan ke dalam
berbagai program/ aktivitas pemasaran. Kemudian diakhiri dengan pengendalian
pemasaran, yang merupakan proses pengukuran dan evaluasi hasil-hasil strategi
dan rencana pemasaran serta pengambilan tindakan-tindakan korektif untuk
memastikan bahwa tujuan-tujuan pemasaran akan tercapai.
Pengendalian
pemasaran meliputi empat tahapan penting, yaitu: penetapan tujuan pemasaran
spesifik, mengukur kinerja di pasar, mengevaluasi penyebab terjadinya perbedaan
antara kinerja yang diharapkan (tujuan) dengan kinerja aktual yang dicapai perusahaan,
dan menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan.
Pengendalian
pemasaran mencakup dua pengendalian penting yang meliputi pengendalian operasi
dan pengendalian strategis. Pengendalian operasi menekankan pada audit
operasional yang sedang berjalan untuk membandingkan antara kinerja yang
dicapai dengan rencana tahunan dan menentukan tindakan perbaikan jika
diperlukan. Sedangkan pengendalian strategis menekankan pada evaluasi apakah
strategi yang ditetapkan perusahaan masih sesuai dengan peluang-peluang yang
tersedia dan kondisi persaina yang sedang terjadi.
PROGRAM KERJA AUDIT
Program
audit memberikan landasan yang sistematis dalam audit sehingga pelaksanaan
audit dapat berjalan sesuai dengan rencana. Program audit dibuat untuk setiap
tahap audit sesuai dengan informasi yang ingin diperoleh pada setiap tahapan
tersebut. Program kerja audit memut beberapa pertanyaan penting untuk
mendapatkan data atau informasi sesuai dengan tujuan audit yang telah
ditetapkan.
AUDIT LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan
pemasaran (marketing environment) terdisi atas para pelaku dan
kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang memengaruhi kemampua pemasaran
perusahaan untk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil dengan
konsumen sasarannya.
Lingkungan Mikro
Lingkungan
mikro terdiri atas kekuatan-kekuata di sekitar perusahaan yang memengaruhi
kemampuannya dalam melayani pelangganya. Pelaku utama dalam lingkungan mikro
antara lain:
A.
Perusahaan
Terdiri
atas sejumlah departemen dan tingkat manajemen yang saling berkaitan, yang
saling memenaruhi pengambilan keputusan manajemen pemasaran.
B.
Pemasok
Pemasok
bisa dalam bentuk perusahaan-perusahaan atau individu-individu yang menyediakan
berbagai sumber daya kepada perusahaan. Pemasok sangat memengaruhi kinerja
perusahaan, oleh karena itu hubungan perusahaan dengan pemasok harus dikelola
denga sebaik mungkin. Hubungan perusahaan denga pemasok harus dikelola sebagai
suatu rantai nilai perusahaan, karena pada dasarnya pemasok adalah rantai nilai
eksternal, sehingga dengan demikian, pemasok ikut terlibat dalam meningkatkan
kinerja perusahaan.
C.
Perantara Pemasaran
Terdiri
atas sejumlah perusahaan saluran pemasaran yang bekerja sama unuk menciptakan
nilai bagi pelanggan. Perantara pemasaran ini menjadi agen bagi perusahaan yang
memastika produk sampai kepada pelanggan (pasar) secara tepat waktu, kualitas,
dan tepat kuantitas. Perantara pemasaran terdiri atas: (i) perantara atau
makelar, (ii) perusahaan distribusi fisik, (iii) biro jasa pemasaran, dan (iv)
perantara keuangan.
D.
Pelanggan
Terdiri
atas lima jenis padsar di mana perusahaan bisa menjual produknya, antara lain:
(i) konsumen, (ii) pasar produsen, (ii) pasar penjual, (iv) pasar pemerintah,
dan (v) pasar internasional.
E.
Pesaing
Merupakan
pesaing yang harus dihadapi perusahaan dalam memertahankan atau merebut pasar
baru yang mungkin untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Lingkungan Makro
Merupakan
kekeuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang memengaruhi segenap
lingkungan mikro perusahaan dan keputusan-keputusan strategis pemasaran.
Lingkungan ini meliputi:
A.
Lingkungan Alam
Berkaitan
dengan sumber daya alam yang dimanfaatkan perusahaan sebagai bahan baku, yang
jumlahnya semakin langka, sehingga mengharuskan perusahaan untuk terus
memerbaiki proses operasinya agar lebih efisien.
B.
Lingkungan Teknologi
Lingkungan
teknologi terdiri atas kekuatan-kekuatan yang menghasilkan produk baru dan
peluang baru. Beberapa kecenderungan perkembangan teknologi yang harus menjadi
perhatian para pemasar diantaranya:
- Perubahan
teknologi yang cepat
- Perkembangan
teknologi dapat menciptakan peluang yang tidak terbatas.
- Anggaran
penelitian dan pengembangan yang semakin tinggi dalam pengembangan teknologi
- Perhatian
pada pengambangan minor
- Meningkatnya
peraturan
C.
Lingkungan Politik
Lingkungan
ini terdiri atas lembaga-lembaga hukum dan advokasi, instansi pemerintah, dan
kelompok-kelompok penekan lainnya yang memengaruhi dan membatasi organisasi
dalam melakukan aktivitasnya termasuk pemasaran.
D.
Lingkungan Budaya
Lingkunagn
ini dikembangkan oleh institusi dan kekuatan-kekuatan lain yang memengaruhi
nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dasar di masyarakat yang memengaruhi
perilaku konsumen dalam mendapatkan dan menggunakan produ yang ditawarkan
perusahaaan dan keputusan-keutusan pemasaran lainnya.
AUDIT STRATEGI PEMASARAN
Manajemen
strategis didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang
menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang untuk
mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Perencanaan strategi merupakan proses
untuk mengembangkan dan menjaga suatu kesesuaian strategi diantara tujuan dan
kemampuan perusahaan dengan peluang pemasaran yang selalu berubah. Perencanaan
strategi bersandar pada pengembangan misi perusahaan yang jelas, tujuan-tujuan
pendukung, portofolio usaha yang sehat, dan strategi fungsional yang
terkoordinasi.
AUDIT SISTEM PEMASARAN
Sistem informasi
pemasaran adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah,
menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan
pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu. Sistem Informasi
Pemasaran (SIP) berawal dan berakhir pada manajer pemasaraan. Pertama SIP
berinteraksi dengan manajer pemasaran untuk menilai kebutuhan informasi oleh
manajer pemasaran, selanjutnya SIP ini mengembangkan informasi yang dibutuhkan
dari berbagai sumber informasi (catatan internal, intelijen pemasaran, dan
riset pemasaran). Analisis informasi memproses informasi untuk menjadikannya
lebih bermanfaat dan akhirnya SIP mendistribusikan informasi kepada manajer
pamasaran secara akurat dan tepat waktu untuk membantu mereka dalam
melaksanakan fungsi manajerialnya.
Suatu informasi pemasran yang
bermanfaat memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Relevan
Informasi
ini dapat memengaruhi keputusan manajemen (atau memiliki dampak yang berbeda
pada pengambilan keputusan bisnis).
2.
Cukup
Informasi
ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji kekuratannya.
3.
Kompeten
Diperoleh
dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses pengolahan (analisis) data
yang tepat.
4.
Efisien
Informasi
harus diperoleh secara efisien dengan dasar pertimbangan biaya dan manfaat.
Sumber-sumber
Informasi
1.
Catatan Internal
Informasi
catatan internal merupakan informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber di
dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan mendeteksi masalah serta
peluang pemasaran. Informasi yang tersedia dala catatan internal dapat berupa:
biaya-biaya pemasaran, volume penjualan, saluran distribusi, ketersediaan
produk, profitabilitas produk, profitabilitas wilayah pemasaran tertentu, dan
informasi lainnya yang secara periodik tersedia dalam catatan internal
pemasaran perusahaan.
2.
Intelijen Pemasaran
Intelijen
pemasaran merupakan informasi harian tentang berbagai perkembangan yang terjadi
pada lingkungan pemasaran informasi ini adalah informasi yang bersumber dari
luar perusahaan yang dapat diperoleh dari intelijen pemasaran. Informasi yang
berasal dari intelijen pemasaran sangat membantu manajer dalam mengambil
keputusan, terutama dengan pihak di luar perusahaan, seperti penetapan posisi
produk dan kepuasan pelanggan.
3.
Riset pemasaran
Riset
pemasaran merupakan fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan publik
ke pemasar melalui informasi-informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi
dan mendefinisikan peluang dan masalah pemasaran. Berbagai pendekatan yang
dapat digunakan antara lain: riset, observasi, riset survei, dan riset
eksperimental.
Pemanfaatan dan
Kebutuhan Informasi Pemasaran
Manajer
harus memahami informasi apa yang sebenarnya dibutuhkan dan harus tersedia
untuk mendukung berbagai keputusan pemasarannya. Pemanfaatan informasi secara
optimal dalam pengambilan keputusan berarti manajemen telah memanfaatkan sistem
informasi pemasaran yang dimiliki secara efektif dan efisien.
Audit
Organisasi Pemasaran
Pemasaran pada
dasarnya adalah kesuluruhan dari perusahaan karena pemenuhan pelanggan adalah
tanggung jawab bagian atau fungsi yang terdapat di perusahaan. Konsep pemasaran
tidak terbatas pada penjualan atau promosi saja, pemasaran memegang fungsi yang
sangat kompleks dan menyangkut secara keseluruhan kepentingan perusahaan.
Kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan bukan sesuatu yang berdiri sendiri,
tetapi lebih pada kerja sama antar fungsi dan bagian yang membentuk suatu
rangkaian rantai nilai dalam pencapain tujuan perusahaan. Konsep penjualan yang
menekankan pada usaha penjualan dan promosi yang gnecar tidak lagi cukup dalam
usaha memenangkan persaingan dalam memperebutkan pasar. Maka berkembanglah
konsep pemasaran yang memandu keberhasilan perusahaan, yaitu konsep yang
menekankan pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan
penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien.
Organisasi
pemasaran harus mampu memandu berbagai aktivitas pemasaran dalama rangka
memenuhi kepuasan pelanggannya. Direktur perusahaan harus memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang memadai dalam mengelola berbagai aktivitas peningkatan
kepuasan pelanggan. Agar program pemasaran berjalan efektif dan efisien organisasi pemasaran juga harus
optimal mampu mengkoordinasikan keempat dimensi aktivitas pemasaran yaitu
fungsional, geografis, produk, dan pelanggan. Sebagai konsenkuensi pergeseran
dari konsep penjualan ke konsep pemasaran, kadangkala sering terjadi konflik
kepentingan dari bagian penjualan dengan aktivitas pemasaran secara
keseluruhan. Manajer produk dibutuhkan untuk menangani secara penuh produk yang
dihasilkan perusahaan. Kedudukan manajer produk bisa menjadi sesuatu yang
sangat strategis dalam menunjan kinerja pemasaran perusahaan. Terlebih lagi,
dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan, manajer produk
juga harus mampu merencanakan laba dan volume penjualan, sehingga berbagai
estimasi yang lain dapat di rencanakan dengan
baik.
Audit
Fungsi Pemasaran
Audit
fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi
terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakah bauran
perusahaan tersebut, secara efektif dapat mencapai tujuan pemasaran dan tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan penting
dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebu
antara lain :
A.
Kebijakan Produk
Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik
perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, pelayanan, orang, tempat,
organisasi, dan gagasan. Tiga tingkatan produk yaitu:
1. Produk inti
menyangkut manfaat inti yang sesungguhnya dibeli konsumen ketika mereka
memperoleh produk.
2. Produk aktual
meliputi komponen, model tampilan, nama, merek, pengemasan, dan ciri – ciri
produk lainnya yang berkombinasi untuk
memberikan manfaat produk ini.
3. Produk tambahan
meliputi pelayanan dan manfaat tambahan yang diperoleh konsumen yang dibangun
di sekeliling produk inti dan produk aktual.
-
Kepuasan Lini Produk
Lini produk merupakan sekelompok
produk yang berkaitan erat karena memiliki fungsi yang sama, dijual untuk
kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui jenis – jenis outlet yang sama
atau berada dalam rentang harga tertentu. Perusahaan harus merencakan
pertumbuhan lini produknya dengan cermat, perusahaan dapat secara sistematis
meningkatkan rentang lini produknya dengan dua cara yaitu dengan memperpanjang
lini dan mengisi lininya. Perusahaan bisa merentangkan lini produknya ke bawah,
ke atas atau ke dua arah tersebut. Merentangkan lini produk ke atas dilakukan
oleh perusahaan yang berada di pasar tingkat bawah dan ingin memasuki pasar tingkat yang lebih tinggi.
Merentang ke bawah dilakukan oleh
perusahaan yang berada diposisi atas, awalnya perusahaan ini menjual produk
dengan kualitas dan harga yang tinggi. Hal ini dilakukan karena perusahaan
melihat pertumbuhan lebih cepat ditingkat bawah atau pada awalnya perusahaan
sengaja menempatkan posisinya diatas kemudian mulai menggarap pasar yang ada
dibawah atau mungki terjadi serangan diatas mengakibatkan perusahaan ekspansi
kebawah. Sedangkan merentang kedua arah biasanya dilakukan oleh perusahaan yang
pada awalnya menempatkan posisi ditengah, pada posisi ini perusahaan memasuki
pasar tingkat bawah atau atas atau mungkin secara bersamaan keduanya. Mengisi
lini produk adalah meningkatkan lini produk dengan menambah lebih banyak produk
dalam rentang lini yang ada. Beberapa alasan yang mendasari mengisi lini produk ini antara lain
perusahaan ingin memperbesar labanya dengan memanfaatkan kelebihan kapasitas
yang dimiliki dan berusaha menutup celah – celah untuk mencegah masuknya
pesaing.
-
Keputusan Bauran Produk
Bauran produk merupakan himpunan
sebuah lini produk dan barang – barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada
pembeli. Berkaitan dengan bauran produk, perusahaan bisa meningkatkan kinerja
produknya melalui empat cara yaitu perusahaan pertama menambah lini produknya,
kemudian memperluas bauran produknya. Cara lain dengan memperpanjang lini
produk yang sudah ada , menjadi lini penuh, yang lain perusahaan dapat menambah
versi produk dari setiap produk dan sekaligus memperdalam bauran produknya.
Cara terakhir yaitu perusahaan bisa kurang atau lebih memerhatikan konsistens
lini produknya.
B.
Kebijakan
Harga
Harga
adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa tau jumlah nilai yang
konsumen pertukaran untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau memanfaatkan
suatu barang atau jasa. Faktor – faktor yang antara lain :
-
Faktor Internal :
1. Tujuan
Pemasaran:
a. Kelangsungan
hidup produk; tujuan pemasaran ini mengutamakan kemampuan perusahaan bertahan
dalam persaingan.
b. Maksimisasi
laba saat ini; tujuan pemasaran ini menekankan pada pencapaian laba yang
tinggi.
c. Kepemimpinan
pangsa pasar; mengutamakan keunggulan dipasar, baik melalui kualitas produk,
pelayanan, dan penekanan pada maksimisasi kepuasan pelanggan.
d. Tujuan
lain; harga juga bisa tetap ditetapkan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasaran lainnya seperti penetapan harga yang rendah untuk mencegah masuknya
pesaing ke dalam pasar.
2. Strategi
Bauran Pemasaran
Strategi
bauran pemasaran menyangkut bagaimana setiap komponen bauran pemasaran
ditetapkan untuk menunjang suksenya program pemasaran secara keseluruhan. Jika
harga menjadi landasan utama dalam menetapkan bauran pemasaran, maka harga
terhadap suatu produk ditetapkan terlebih dahulu, baru kemudian bauran
pemasaran yang lainnya menyesuaikan dengan tingkat harga yang ditetapkan
tersebut.
3. Biaya
Biaya
adalah dasar penentu harga, harga suatu produk harus mencerminkan berapa biaya
yang telah dikonsumsi untuk menghasilkan produk tersebut dan berapa biaya untuk
menyampaikan produk tersebut kepada konsumen dalam memuaskan kebutuhannya.
Pengendalian ketat terhadap proses yang berjalan dilakukan dengan sebaik –
baiknya, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan sangat efisien, tanpa
mengorbankan efektivitas dari menghasilkan produk tersebut. Praktik ini banyak
digunakan perusahaan untuk menanggapi ketatnya persaingan.
4. Pertimbangan
Operasional
Pertimbangan
operasional menyangkut penentuan kewenangan dari bagian yang menetapkan harga.
Dalam perusahaan kecil harga kebanyakan ditetapkan manajer puncak, sedangkan
pada perusahaan besar mungkin lebih strategis jika harga ditetapkan oleh
manajer divisi atau manajer lini produk
-
Faktor Eksternal :
1. Sifat
dan Permintaan Pasar
Harga suatu produk sangat
dipengaruhi oleh jenis pasar dimana produk tersebut dipasarkan, pada pasar
persaingan sempurna dimana banyak terdapat pembeli dan penjual yang sama – sama
memiliki pengetahuan yang memadai mengenai kondisi pasar, harga ditentukan oleh
mekanisme pasar. Persepsi konsumen
terhadap nilai dan harga merupakan pertimbangan penting dari perusahaan dalam
menetapkan harga.Penetapan harga berorientasi pembeli yang efektif mencakup
pemahaman tentang sejauh mana konsumen menilai manfaaat yang mereka dapatkan
dari suatu produk dan menetapkan harga sesuai dengan produk tersebut.
Menganalisis hubungan harga dan permintaan adalah penting dilakukan oleh
perusahaan karena antara harga dan permintaan dapat terjadi kondisi yang saling
mempengaruhi. Kecenderungan peningkatan permintaan menyebabkan peningkatan
harga, disamping itu elastisitas harga dan permintaan juga harus menjadi
pertimbangan perusahaan dalam menetapkan harga.
2. Harga
dan Tawaran Pesaing
Harga
dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus secara cermat merespons harga dan
penawaran pesaing. Guna merespons harga dan penawarn pesaing, perusahaan dapat
meneliti produk pesaing untuk menentukan keunggulan produk perusahaan sebagai
dasar dalam menentukan harga yang lebih tinggi dan menjelaskan kepada konsumen
apa manfaat lebih yang bisa mereka dapatkan.
3. Faktor
Eksternal Lainnya
Beberapa
faktor lingkungan sangat berpengaruh pada penetapan harga yang dilakukan
perusahaan. Faktor – faktor ini kebanyakan bersifat given bagi perusahaan karena memang perusahaan tidak memiliki
kendali terhadap faktor – faktor ini.
Kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, perkembangan politik, perkembangan
teknologi dan sebagainya secara signifikan dapat memengaruhi keberhasilan
program pemasaran perusahaan.
-
Pendekatan
Penetapan Harga
Harga
pada dasarnya dibentuk oleh dua titik ekstrem yaitu biaya produk menentukan
lantainya harga dan persepsi konsumen terhadap nilai produk menentukan plafon
harga. Beberapa pendekatan dalam menetapkan harga yang umum digunakan
perusahaan antara lain :
a. Penetapan
harga biaya-plus; penetapan harga dengan cara menambahkan mark up standar terhadap biaya produk.
b. Penetapan
harga impas/pulang pokok(break-even);
penetapan harga untuk mencapai titik impas/pulang pokok atas biaya produksi dan
memasarkan produk atau untuk menghasilkan laba yang diinginkan.
c. Penetapan
harga berdasarkan persepsi nilai; penetapan harga berdasarkan persepsi pembeli
terhadap nilai produk, bukan biaya.
d. Penetapan
harga going rate; menetapkan harga
berdasarkan harga pesaing utama, bukan biaya produk atau permintaan perusahaan.
e. Penetapan
harga tender; menetapkan harga berdasarkan dugaan perusahaan tentang berapa
besar harga yang akan ditetapkan pesaing.
C.
Kebijakan
Saluran Distribusi
Saluran
distribusi merupakan jaringan organisasi yang menghubungkan produsen dengan
pengguna (konsumen) akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran sebagian besar
disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang tersedia dan mudah
diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.
-
Fungsi Distribusi
Fungsi
distribusi yang dilaksanakan oleh saluran distribus meliput :
a. Informasi;
pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai pelanggan,
pesaing dan pelaku lain serta kekuatan dalam lingkungan pemasaran potensial dan
yang ada saat ini.
b. Promosi;
pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif mengenai penawaran yang
dirancang untuk menarik pelanggan.
c. Negoisasi;
Usaha untuk mencapai persetujuan akhir tentang harga dan persyaratan lain
sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.
d. Pemesanan;
komunikasi terbalik dari anggota saluran pemasaran dengan produsen mengenai
minat untuk membeli.
e. Pembiayaan;
perolehan dan alokasi dana yang digunakan untuk membiayai persediaan pada
tingkat saluran pemasaran yang berbeda.
f. Pengambilan Risiko;
asumsi risiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran
tersebut.
g. Pemilik Fisik;
kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan baku sampai ke
pelanggan akhir.
h. Pembayaran;
transfer kepemilikan yang sebenarnya dari satu organisasi atau orang ke
organisasi atau orang lain.
i.
Hak
Milik; transfer kepemilikan yang sebenarnya
dari satu organisasi/ individu ke organisasi / individu lain.
-
Keputusan Mengenai
Bentuk Saluran Pemasaran
Keputusan
mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan pertimbangan – pertimbangan
penting tentang :
1. Analisis
kebutuhan pelanggan
Pada
langkah pertama ini perusahaan harus memahami perilaku dan kecenderungan
pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. Lima variabel pelayanan yang
teridentifikasi dari saluran pemasaran meliputi:
a. Ukuran
lot
b. Waktu
tunggu
c. Kenyamanan
tempat
d. Variasi
produk
e. Pelayanan
pendukung
2. Penetapan
tujuan dan batasan saluran pemasaran
Tujuan
saluran pemasaran harus dinyatakan dalam bentuk tingkat hasil pelayanan yang
ditargetkan. Bentuk saluran pemasaran yang berbeda harus mempertimbangkan
kekuatan dan kelemahan jenis perantara yang berbeda dan pada akhirnya bentuk saluran
pemasaran yang dipilih harus sesuai untuk lingkungan yang lebih besar.
3. Identifikasi
alternatif saluran pemasaran utama
Pertimbangan
tentang alternatif saluran pemasaran mencakup tiga variabel utama, yaitu:
a. Jenis
perantara: menyangkut karakteristik perantara yang paling tepat untuk produk
yang dipasarkam sehingga sampai kepada pelanggan tepat waktu.
b. Jumlah
perantara: Menyangkut penentuan jumlah perantara yang tepat untuk setiap
angkatan saluran pemasaran.
c. Syarat
dan tanggung jawab anggota saluran pemasaran: berkaitan dengan penentuan
persyaratan dan tanggung jawab dari anggota saluran pemasaran yang terintegrasi
dengan perusahaan.
4. Evaluasi
alternatif saluran pemasaran utama
Tiga
kriteria utama yang digunakan dalam mengevaluasi saluran adalah kriteria ekonomi,
kriteria kontrol, dan kriteria adaptif. Dari hasil penelitian tersebut
perusahaan dapat menentukan apakah saluran pemasaran yang digunakan akan
dipertahankan, ditingkatkan kemampuan atau malah dilepaskan.
D. Kebijaka Periklanan,
Promosi dan Publikasi
Perusahaan
harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang disediakan kepada pelanggan
atau pelanggan potensialnya, perantara, serta masyarakat umum untuk memberikan
informasi yang tepat tentang manfaat dan keberadaan produk. Suatu bauran
komunikasi pemasaran dapat terdiri dari atas kombinasi dari komponen bauran
promosi berikut:
a. Pengiklanan
b. Pemasaran
langsung
c. Promosi
penjualan
d. Hubungan
masyarakat dan publisitas
e. Penjualan
personal
-
Mengembangkan
Komunikasi efektif
Mengembangkan
suatu bauran promosi yang efektif mencakup tahapan – tahapan penting berikut:
1. Mengidentifikasi
audiens sasaran
Perusahaan
harus mengidentifikasi terlebih dahulu siapa audiens sasaran dari produk yang
dipasarkan apakah pembeli potensial dari produk yang dipasarkan, pemakai saat
ini, orang yang memutuskan pembelian atau yang memengaruhi pembelian tersebut.
2. Menentukan
tujuan komunikasi
Bagaimana
responsi audiens yang diharapkan perusahaan terhadap produk yang dipasarkan
setelah menerima pesan yang disampaikan melalui proses komunikasi yang
dibangung merupaka tujuan utama dari komunikasi.
3. Merancang
pesan
Setelag
merumuskan dan mendefinisikan tujuan komunikasi, perusahaan merancang pesan
yang akan disampaikan kepada audiens. Suatu pesan harus mendapat perhatian,
menarik minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan. Merumuskan
pesan meliputi empat pemecahan masalah utama yaitu:
a. Isi
pesan
b. Struktur
pesan
c. Format
pesan
d. Sumber
pesan
4. Memilih
saluran komunikasi
Saluran
komunikasi yang tepat harus mengikuti usaha mengomunikasikan produk dan
pelayanan kepada audiens yang dituju. Ada 2 jenis saluran komuniasi yaitu:
a. Saluran
komunikasi personal: Komunikasi ini dilakukan 2 atau lebih orang yang dapat
dilakukan dengan bertatap muka secara langsung, melalui telepon, atau surat.
b. Saluran
komunikasi nonpersonal: saluran ini melibatkan media dalam penyampaian pesan
kepada audiens yang dituju. Saluran ini meliputi media, suasana, dan peristiwa.
5. Mengalokasikan
total anggaran promosi
Mengalokasikan
anggaran promosi menyangkut penetapan total anggaran promosi dan
pendistribusiannya pada berbagai saluran komunikasi yang digunakan. Hal ini
menyangkut keputusan yang sangat penting karena harus secara seimbang
mempertimbangkan hubungan efektivitas promosi dengan kebutuhan efisieni
operasional perusahaan.
6. Memutuskan
bauran promosi
Keputusan
bauran promosi menyangkut pencapaian tujuan pemasaran secara efektif dan
efisien melalui keseimbangan diantara komponen bauran promosi. Faktor – faktor
yang mempengaruhi keseimbangan bauran promosi adalah: jenis pasar produk,
strategi tarik dan dorong, tahap kesiapan pembeli, tahap siklus hidup produk,
peringkat pasar perusahaan.
7. Mengukur
hasil promosi
Pengukuran
hasil promosi harus dilakukan meniali efektivitas dan efisiensi program promosi
yang diterapkan. Pengukuran ini melibatkan wawancara dengan audiens sasaran
untuk mendapatkan informasi.
8. Mengatur
dan mengelola komunikasi pemasaran yang terintegrasi
Berubahnya
pasar masal menjadi pasar dengan ukuran yang kecil – kecil membutuhkan
pendekatan yang berbeda dalam mengomunikasikan produk perusahaan. Hal ini
membutuhkan bauran promosi yang berbeda pula agar pesan dan tujuan promosi
dapat mencapai tujuannya. Komunikasi pemasaran terintegrasi dapat menghasilkan
pesan yang lebih konsisten dan pengaruh penjualan yang lebih besar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment