Thursday, May 30, 2013
SIFAT SIKLUS PENDANAAN
Sifat siklus pendanaan hampir mirip dengan siklus investasi,
dimana perbedaannya ialah jika dalam siklus investasi perusahaan membeli saham
atau obligasi perusahaan lain, maka dalam siklus pendanaan perusahaan
mengeluarkan surat berharga saham atau obligasi (utang jangka panjang).
Siklus pendanaan berkaitan dengan transaksi mengenai penghimpunan dana dari
pihak lain, dimana penghimpunan dana ini dimaksudkan sebagai setoran modal
melalui penjualan saham maupun sebagai utang jangka panjang. Disamping
itu, siklus pendanaan juga berkaitan dengan pembayaran kembali utang jangka
panjang yang telah jatuh tempo, pembayaran bunga dan dividen. Siklus ini
meliputi dua kelompok transaksi yaitu:
·
Transaksi
utang jangka panjang: yang meliputi utang obligasi, hipotik, wesel, dan
pinjaman, beserta pembayaran pokok dan bunganya.
·
Transaksi
ekuitas pemegang saham (modal) : yang meliputi penerbitan dan penebusan kembali
saham prefern dan saham biasa, transaksi pembelian kembali saham dan pembayaran
dividen.
Siklus
pendanaan bersinggungan dengan siklus pengeluaran kas, dimana hal ini memiliki
alasan karena pembayaran bunga obligasi dan dividen oleh perusahaan biasanya
dilaksanakan dalam bentuk uang atau sejenisnya. Rekening yang terkait yaitu:
Transaksi utang jangka panjang
|
Transaksi ekuitas pemegang saham
|
Obligasi, hipotik, wesel, dan pinjaman jangka panjang
|
Saham prefern
|
Premi obligasi
|
Saham
biasa
|
Utang bunga
|
Saham dibeli kembali
|
Biaya bunga
|
Paid-in capital
|
Laba (rugi) dalam penghentian obligasi
|
Laba ditahan
|
Dividen
|
|
Utang dividen
|
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus pendanan adalah untuk memperoleh bukti
tentang masing-masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi
dan saldo siklus pendanan. Tujuan audit ditentukan berdasar atas kelima
kategori asersi laporan keuangan yang dinyatakan oleh manajemen. Tujuan audit
siklus pendanaan adalah sebagai berikut:
Asersi keberadaan dan keterjadian
a) Saldo utang jangka panjang dan
ekuitas pemegang saham tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca.
b) Biaya bunga obligasi dan dividen
yang tercatat benar-benar merupakan hasil transaksi yang terjadi selama suatu
periode.
Asersi kelengkapan
a) Saldo utang jangka panjang merupakan
seluruh jumlah yang harus dibayar kepada kreditur jangka panjang pada
anggal neraca.
b) Saldo saham meliputi keseluruhan
jumlah nilai klaim pemilik saham atas asset pada tanggal neraca.
c) Seluruh transaksi saham dan obligasi
maupun utang jangka panjang lainnya, sudah tercatat semua.
Asersi hak dan kewajiban
a) Saldo utang jangka panjang tercatat
merupakan jumlah yang secara legal menjadi kewajiban perusahaan pada tanggal
neraca.
b) Saldo saham menggambarkan klaim
legal pemegang saham atas asset perusahan pada tanggal neraca.
Asersi penilaian dan pengalokasian
a) Saldo utang jangka panjang dinilai
secara tepat sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.
b) Saldo saham dinilai secara tepat
sesuai prinsip akuntansi yang diterima umum.
Asersi penyajian dan pengungkapan
a) Saldo utang jangka panjang dan
ekuiti pemegang saham tepat diidentifikasi dan diklasifikasikan dalam laporan
keuangan.
b) Semua jangka waktu, komitmen dan
provisi penghentian utang jangka panjang diungkapkan.
c) Semua fakta mengenai pengeluaran
saham seperti nilai pari, lembar, dan bagian treasury stock diungkap.
d) Semua fakta mengenai dividen telah
diungkapkan termasuk adanya stock option, dividen saham, stock split dan
sebagainya.
PERENCANAAN AUDIT
Pertimbangan
dalam perencanan audit meliputi:
a) Materialitas : arti penting dari utang jangka
panjang dalam posisi keuangan berbagai perusahan dapat saja berbeda-beda. Pada
umumnya di perusahaan, perbandingan utang jangka panjang terhadap total
kewajiban dan ekuitas pemegang saham tidak material, tetapi pada
perusahaan-perusahaan seperti PLN, perusahaan gas dan air minum utang jangka
panjang bisa mencerminkan lebih dari 50% klaim atas total aktiva.
b) Risiko bawaan : risiko salah saji dalam
pelaksanaan dan pencatatan transaksi-transaksi siklus keuangan biasanya rendah,
dimana dalam kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi siklus ini jarang
terjadi kecuali untuk pembayaran bunga dan dividen, yang kadang-kadang
ditangani oleh pihak luar. Disamping itu juga, transaksi-transaksi semacam ini
kebanyakan membutuhkan otorisasi dari dewan komisaris dan pejabat
perusahaan terlibat dalam pelaksanaannya.
c) Risiko prosedur analitis : merupakan
elemen risiko deteksi yang berupa kegagalan prosedur analitis dalam
mendeteksi kekeliruan material.
d) Risiko pengendalian: dalam
lingkungan pengendalian, tanggung jawab atas transaksi biasanya dibebankan pada
kepala departemen yang harus memiliki integritas dan kompetensi untuk
melakukan tugas-tugas.
PROSEDUR INISIAL
Prosedur-prosedur awal sebagaimana berlaku untuk pengujian
substantif atas saldo rekening yang lain, juga berlaku untuk utang jangka
panjang. Auditor harus memahami bisnis dan bidang usaha klien, menentukan
kebutuhan perusahaan akan pembelanjaan dari luar, dan kemampuan untuk membayar
utang-utangnya. Oleh karena aktivitas pembelanjan jelas sangat berkaitan erat
dengan aktivitas investasi, maka auditor bisa melakukan kegiatan tersebut untuk
kedua aktivitas ini secara bersamaan.
Dalam
prosedur inisial, hal yang pertama dilakukan auditor ialah memriksa ketepatan
matematis skedul pendukung dengan cara merekonsiliasi saldo dalam skedul dengan
saldo buku besar dan buku pembantu utang jangka panjang. Skedul yang umum
adalah daftar jumlah obligasi yang dipegang pemilik dengan register yang
disiapkan oleh bond trustee.
PROSEDUR ANALITIS
Bagian terpenting pengauditan utang
jangka panjang panjang adalah penentuan bahwa informasi keuangan yang akan
diaudit konsisten dengan prakiraan auditor. Pemahaman auditor atas bisnis dan
bidang usaha klien serta risiko prosedur analitis bisa mengarahkan pada
prosedur-prosedur yang bisa dilakukan auditor untuk menetapkan kewajaran
informasi keuangan yang berkaitan dengan utang jangka panjang dan biaya bunga.
Auditor juga harus menilai pengungkapan tentang saat jatuh tempo dan hal-hal
penting lainnya sesuai dengan isi perjanjian. Sebagai bagian dari
pertanggungjawaban auditor untuk menilai kelangsungan hidup perusahaan klien,
auditor harus mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas
yang cukup untuk membayar bunga, utang yang jatuh tempo, dan hal-hal lain
sesuai dengan perjanjian. Pada waktu melaksanakan prosedur analitis, auditor
harus selalu bersikap skeptis professional dan menyelidiki hal-hal yang tidak
normal.
PENGUJIAN DETAIL TRANSAKSI
Dalam pengujian obligasi, auditor harus
mendapatkan bukti mengenai nilai nominal obligasi dan hasil bersih yang
diperoleh dari penerbitan obligasi. Penerbitan surat-surat utang harus
ditelusur ke penerimaan kas yang dibuktikan dengan tanda terima pembayaran dari
broker. Pembayaran pokok pinjaman utang jangka panjang dapat diverifikasi
dengan memeriksa voucher atau bukti pengeluaran kas. Pembayaran untuk pelunasan
utang dapat diperiksa juga dengan menginspeksi sertifikat wesel atau sertifikat
obligasi untuk memastikan bahwa sertifikat-sertifikat tersebut telah diberi
tanda “LUNAS” atau telah dibatalkan. Apabila pembayaran pokok utang dilakukan
secara angsuran, maka ketepatan pengangsuran harus diperiksa juga ke daftar
angsuran. maka ketepatan pengangsuran harus diperiksa juga ke daftar angsuran.
Obligasi mungkin juga dikonversi menjadi saham. Apabila hal ini terjadi, maka
auditor harus memeriksa transaksi konversi tersebut dengan menginspeksi
sertifikat obligasi yang dibatalkan dan sertifikat saham yang bersangkutan.
Apabila bunga obligasi dibayar melalui pajak luar yang independen, maka auditor
harus memeriksa laporan pembayaran bunga yang dibuat agen. Pencocokan ayat-ayat
jurnal yang diposting ke dalam rekening utang jangka panjang ke dokumen pendukungnya
akan memberi bukti mengenai 4 asersi yaitu :
-
keberadaan atau
keterjadian
-
kelengkapan
-
hak dan
kewajiban
-
penilaian atau
pengalokasian
Dalam hal ini asersi kelengkapan yang dibuktikan melalui
pencocokan ke dokumen, hanya terbatas pada pembuktian bahwa ayat-ayat jurnal
yang telah mengurangi utang jangka panjang adalah pendebetan (pengurangan) yang
sah dan benar. Namun pencocokan ke dokumen atas ayat-ayat jurnal tidak bisa
menemukan adanya utang jangka panjang yang tidak dicatat.
PENGUJIAN DETAIL SALDO
Konfirmasi utang
Auditor
dapat melakukan konfirmasi mengenai keberadaan dan termin utang jangka panjang
dengan pihak yang meminjamkan dana, seperti bank dan bond trustee. Disamping
itu auditor juga dapat meminta klien membuat surat permintaan kepada
pihak-pihak tersebut untuk menjawab konfirmasi kepada auditor. Pengiriman surat
dan penerimaan jawaban konfirmasi harus dilakukan oleh auditor. Pengujian ini
berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan
kewajiban, dan penilaian atau pengalokasian.
Review otorisasi dan kontrak
Bukti
adanya otorisasi dapat dilihat dalam notulen rapat dewan komisaris. Otorisasi
pengeluaran utang jangka panjang meliputi referensi ke pasal aturan hukum yang
berkaitan dengan pembiayaan dengan pinjaman. Auditor juga harus menelaah
mengenai aspek hukum yang dapat terjadi apabila ada masalah dengan pinjaman.
Prosedur pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadan atau
keterjadiaan, hak dan kewajiban.
Vouching penjurnalan rekening utang jangka panjang
Auditor
pertama kali melihat penjurnalan utang jangka panjang, dimana selanjutnya
auditor menelusuri keberadaan dokumen-dokumen pendukungnya, seperti: cancelled
check, voucher dan sertivikat penghentian obligasi. Pengujian ini berkaitan
erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, dan
penilaian atau pengalokasian.
Menghitung kembali biaya bunga
Biaya
bunga dapat diverifikasikan dengan bukti dokumen dan perhitungan kembali. Biaya
bunga yang dibebankan dapat diverifikasi dengan pengidentifikasian tanggal
pembayaran bunga terakhir, dan menghitung kembali jumlah yang dibukukan klien.
Apabila ada kupon pembayaran bunga obligasi, auditor dapat memeriksa kupon yang
telah ditukarkan dan merekonsiliasikan dengan jumlah bunga yang dibayarkan.
Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian,
kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian serta asersi hak dan kewajiban
utang bunga yang harus dibayar.
Menelaah penyajian utang jangka panjang dan biaya bunga
dalam laporan keuangan
Penyajian
saldo utang jangka panjang yang tepat meliputi identifikasi dan klasifikasi
berbagai jenis utang jangka panjang dalam neraca dan pengakuan biaya bunga
dalam laporan laba rugi. Pengujian ini berkaitan dengan asersi penyajian dan
pengungkapan.
MEMBANDINGKAN PENYAJIAN DENGAN PRINSIP AKUNTANSI BERLAKU
UMUM
Agar laporan keuangan lebih informatif maka perubahan pada
setiap rekening ekuitas pemegang saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut
dapat dilakukan pada batang tubuh laporan utama dengan memberikan catatan di
dalamnya atau disajikan ke dalam laporan terpisah. Pengungkapan yang berkaitan
dengan bagian ekuitas ini meliputi ketentuan opsi saham, dividen yang
tertunggak, nilai pari saham atau nilai yang ditetapkan, preferensi dalam
pembagian dividen dan likuiditas. Auditor mendapatkan bukti tentang asersi
penyajian dan pengungkapan melalui pengujian-pengujian diatas dan dari review
atas notulen rapat dan pencocokan ke rekening-rekening ekuitas pemegang saham.
Dalam mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan apakah ada saham yang
telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa, komitmen penerbitan
saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger dengan perusahaan
lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum modal kerja. Bukti
yang relevan bisa juga diperoleh melalui diskusi dan komunikasi dengan
penasehat hukum klien.
Daftar Pustaka
Halim,
Abdul, Auditing 2, Akademi Manajemen Perusahan YKPN, Yogyakarta, 2004
Jusup,
Haryono, Auditing (pengauditan), Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment