Wednesday, November 27, 2013

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi saham yang kita lakukan dengan pembagian saham dalam bentuk persentase dimana kita mengharapkan return dari investasi itu besar sehingga sesuai dengan yang kita harapkan dari suatu invesatasi yaitu keuntungan.
Ada 2 jenis return saham yaitu:
1. Return Realisasian yaitu return yang telah terjadi.
2. Return Ekspaktasian yaitu return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang
Return Realisasian
Return realisasian merupakan return yang telah terjadi dan dihitung menggunakan data historis sebagai pengukur kinerja perusahaan untuk dasar penentuan ekspektasian dan resiko di masa mendatang. Pengukuran Return Realisasian ada 3 yaitu:
1. Return total
Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam periode tertentu. Return total terdiri dari:
a. capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang dengan harga periode lalu.
b. Yield merupakan prosentase penerimaan kas periodic terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi.
2. Relative return
metode yang banyak digunakan para peneliti pasar modal karena menggunakan alat statistic yang mempunyai asumsi klasik, datanya harus berdidtribusi normal karena biasanya data return saham tidak berdistribusi normal. Relative return dapat digunakan dengan menambah nilai 1 terhadap nilai return total.
3. Return komulatif
Return komulatif dapat dijadikan pengukur kemakmuran total yang dimiliki. indeks kemakmuran komulatif mengukur akumulasian semua return mulai dari kemakmuran awal. Return komulatif disesuaikan untuk mempertimbangkan tingkat daya beli dari nilai uang. Rata-rata geometric digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan tingkat pertumbuhan komulatif dari waktu kewaktu.
Return Ekspektasian

Return ekspektasian merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ekspektasian dapat dihitung drngan berbagai cara:
1. Berdasar nilai ekspektasi masa depan.
Investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Return ekspektasian dapat dilindungi dengan metode nilai ekspektasian , yaitu mengalikanmasing-masing hasil masa depan dengan probabilitas kejadian dan menjumlahkannya.
2. Berdasar nilai-nilai return historis.
nilai-nilai return historis Digunakan untuk mengurangi ketidak akuratan data. Untuk menghitungnya digunakan tiga metode:
- metode rata-rata mengasumsikan bahwa return ekspektasian dapat dianggap sama dengan rata-rata nilai historisnya.
- Teknik tren digunakan untuk memperhitungkan pertumbuhan nilai-nilai return historis.
- Metode random walk beranggapan bahwa distribusi data return bersifat acak sehingga sulit digunakan untuk memprediksi.
3. Berdasar model return ekspektasian yang ada.
Model yang digunakan adalah single index model dan model CAPM.
Resiko
Return dan resiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena investasi merupakan pertimbangan dari kedua factor ini. Keduanya memiliki hubungan yang positif. Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi ysng diterima dari ekspektasian.
Risiko yang dapat menyebabkan penyimpangan tingkat pengembalian investasi dapat dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Systematic risk
Systematic risk disebut juga risiko pasar karena berkaitan dengan perubahaan yang terjadi di pasar secara keseluruhan, risiko ini terjadi karena kejadian diluar kegiatan perusahaan, seperti :
· Risiko inflasi
Inflasi akan mengurangi daya beli uang sehingga tingkat pengembalian setelah disesuaikan dengan inflasi dapat menurunkan hasil dari investasi tersebut.
· Risiko nilai tukar mata uang (kurs)
Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh nilai tukar mata uang asing menjadi risiko dalam investasi.
· Risiko tingkat suku bunga
Jika suku bunga naik maka return investasi yang terkait dengan suku bunga, misalnya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) akan naik ini dapat menarik minat investor saham untuk memindahkan dana ke Sertifikat Bank Indonesia, sehingga banyak yang akan menjual saham dan harga saham akan turun oleh karena itu perubahan suku bunga akan mempengaruhi variabelitas return suatu investasi.
Systematic risk disebut juga undiversible risk karena risiko ini tidak dapat dihilangkan atau diperkecil melalui pembentukan portofolio.
2. Unsystematic risk
Unsystematic risk merupakan risiko spesifik perusahaan karena tergantung dari kondisi mikro perusahaan. Contoh unsystematic risk antara lain : risiko industri, operating laverage risk dan lain-lain. Risiko ini dapat diminimalkan dengan melakukan diversifikasi investasi pada banyak sekuritas dengan pembentukan portofolio, unsystematic risk disebut juga diversible risk.
Koefisien variasi
Koefisien variasi dapat digunakan untuk menganalisa dua factor yang harus dipertimbangkan, yaitu return ekspektasian dan resiko aktiva. semakin kecil nilainya maka semakin kecil pula resiko aktiva dan semakin besar return ekspektasian. Hubungan antara return ekspektasian dengan resiko adalah Semakin besar resiko semakin besar return yang diharapkan yang menandakan hubungan positif antara keduanya. Untuk return realisasian hubungan ini tidak terjadi

0 comments:

Post a Comment