Tuesday, January 22, 2013
A. Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari seluruh tendensi
tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan
manusia, objek, gagasan, atau situasi.
Sikap bukanlah perilaku, namun sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk
tindakan yang mengarah pada perilaku. Oleh karena itu sikap merupakan wahana
dalam membimbing perilaku. Sikap tidak sama dengan nilai, tetapi keduanya
saling berhubungan.
· Komponen
sikap
Sikap
disusun oleh komponen teori, emosional, dan perilaku. Komponen teori terdiri
atas gagasan, persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai penolakan sikap.
Komponen emosional atau afektif mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah
pada objek sikap, sedangkan komponen perilaku mengacu pada bagaimana satu
kekuatan bereaksi terhadap objek sikap.
· Fungsi
sikap
Sikap
memiliki empat fungsi utama :
o Pemahaman
o Kebutuhan akan kepuasan
o Defensive ego, dan
o Ungkapan nilai.
· Sikap dan konsistensi
Umumnya
riset telah menyimpulkan bahwa orang-orang mengusahakan konsistensi antara
sikap-sikapnya serta antara sikap dan perilakunya. Ini berarti bahwa
individu-individu berusaha untuk menghubungkan sikap-sikap mereka sehingga mereka
keliahatan rasional dan konsisten.
· Formasi sikap dan perubahan
Sikap
dibentuk berdasarkan karakter faktor psikologis, faktor pribadi, dan faktor
sosial. Faktor psikologis dan faktor genetic dapat menciptakan suatu
kecenderungan yang mengarah peda pengembangan sikap tertentu.
B. Beberapa Teori Terkait
dengan Sikap
· Teori perubahan sikap
Perlu diingat bahwa sikap dapat berubah tanpa
tanpa dibentuk. Misalnya saja, jika seseorang terpapar informasi baru mengenai
suatu objek, perubahan sikap dapat saja dihasilkan.
· Teori pertimbangan sosial
Teori
prtimbangan sosial ini merupakan suatau hasil perubahan mengenai bagaimana
orang-orang merasa menjadi suatu objek dan bukannya hasil perubahan dalam
mempercayai suatu objek.
· Konsistensi dan teori
perselisihan
Teori
ini menekankan pada pentingnya kepercayaan dan gagasan masyarakat. Teori ini
memandang perubahan sikap sebagai hal yang masuk akal dan merupakan proses yang
mencerminkan orang-orang yang dibuat untuk menyadari inkonsistensi antara
sikap dan perilaku mereka, sehingga mereka termotivasi untuk mengoreksi
inkonsistensi tersebut dengan mengubah sikap maupun perilakunya kearah yang
lebih baik.
· Teori disonansi kognitif
Leon
Festinger pada tahun 1950-an mengemukakan teori disonansi kognitif. Teori ini
menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Disonansi dalam hal ini berarti
adanya sesuatu inkonsistensi. Disonansi kognitif mengacu pada setiap
inkonsistensi yang dipersepsikan oleh seseorang terhadap dua atau lebih sikapnya,
atau terhadap perilaku dengan sikapnya.
· Teori persepsi diri
Teori
persepsi diri ini menganggap bahwa orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan
bagaimana mereka mengamati dan menginprestasikan perilaku mereka sendiri.
· Teori motivasi dan aplikasi
Terdapat
keyakinan bahwa perilaku manusia ditimbulkan oleh adanya motivasi. Dengan
demikian, ada sesuatu yang mendorong (memotivasi) seseorang untuk berbuat
sesuatu.
· Teori motivasi awal
Tiga
teori spesifik dirumuskan selama kurun waktu ini, meskipun diserang dengan
keras dan saat ini validitasnya dipertanyakan. Ketiga teori ini adalah hierarki
(anak tangga) kebutuhan, teori x dan y, teori motivasi hygiene.
· Teori prestasi
Dalam
riset, McClelland menemukan bahwa uang tidak begitu penting peranannya dalam
meningkatkan prestasi kerja bagi mereka yang memiliki kebutuhan prestasi yang
tinggi. Orang yang memeiliki kebutuhanprestasi yang rendah tidak akan
berprestasi baik dengam maupun tanpa insentif keuangan.
· Teori motivasi
Faktor
motivasi meliputi prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi, dan
tanggung jawab.
· Teori keadilan
Teori
keadilan secara umum merupakan bentuk dasar dari konsep pertukaran hubungan
sosial.
· Teori ERG (existence,
relatedness, growth)
Menganggap
bahwa kebutuhan manusia memiliki tiga hierarki kebutuhan, yaitu kebutuhan akan
eksistensi, keterikatan, dan pertumbuhan.
· Teori harapan
Ide
dasar teori ini adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan
akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya.
· Teori penguatan
Teori
ini mengemukakan bahwa perilaku merupakan fungsi dari akibat yang berkaitan
dengan perilaku tersebut.
· Teori penetapan tujuan
Konsep
dasar dari teori ini adalah bahwa karyawan yang mwmahami tujuan akan
terpengaruh perilaku kerjanya.
· Teori atribusi
Teori
ini diterapkan dengan menggunakan variable tempat pengendalian.
· Teori agensi
Teori
ini mendasarkan pada teori ekonomi. Dari sudut pandang teori agensi, principal
membawahi agen untuk melaksanakan kinerja yang efisien.
· Pendekatan dyadic
Pendekatan
tersebut menyatakan bahwa ada dua pihak, yaitu atasan dan bawahan, yang
berperan dalam proses evaluasi kerja.
C. Persepsi
Persepai adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan
peristiwa, objek, serta manusia. Orang-orang bertindak atas dasar persepai
mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu mencerminkan kenyataan yang
sebenarnya.
· Rangsangan
fisik vs kecenderungan individu
Rangsangan
fisik adalah input yang berhubungan dengan perasaan seperti penglihatan dan
sentuhan. Kecenderungan individu meliputi alasan, kebutuhan, sikap, pelajaran
dari masa lalu, dan harapan.
· Pilihan, organisasi dan
penafsiran rangsangan
Persepsi
sebagaimana tersebut diatas, adalah proses dalam pemilihan, pengorganisasian,
dan penginterprestaian rangsangan.
· Keterkaitan persepsi bagi para
akuntan
Dalam
pengambilan keputusan karyawan, para menejer harus sensitive terhadap
kemungkinan bahwa keputusan mereka menjadi bias dalam hubungannya dengan kesan
pertama.
· Persepsi orang: membuat penilaian
mengenai orng lain
Ada
tiga fktor penentuannya yaitu, kekhusuan, konsesnsus, konsistensi.
D. Nilai
Nilai secara mendasar dinyatakan sebagai “suatu modus
perilaku atau keadaan akhir dan eksistensi yang khas dan lebih disukai secara
pribadi atau sosial bila dibandingkan dengan suatu modus perilaku atau keadaan
akhir yang berlawanan.”
· Arti penting nilai
Nilai
dinyatakan penting karena nilai meletakkan dasar untuk memahami sikap serta
motivasi, dank arena nilai mempengaruhi persepsi manusia.
· Nilai dan dilemma etika
Kesempatan
dapat dilihat sebagai suatu standar etika yang diharapkan, dimana dapat dilihat
setiap perubahan perilaku didala organisasi profesi itu sendiri serta setiap
perubahan perilaku yang diharapkan dari yang lainnya
E. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan.
Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan
dalam merespon situasi.
· Pengondisian keadaan klasik
Pengondisian
klasik dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa dongeng-dongeng dan
cerita-cerita rakyat sering membawa kenangan yang menyenagkan dari masa
kanak-kanak.
· Pengondisian operant
Pengondisian
operant menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari
konsekuensi-konsekuensi.
· Pembelajaran sosial
Teori
ini mengakui eksistensi pembelajaran observasional dan pentingnya persepsi
dalam belajar.
F. Kepribadian
Kepribadian adalah inti sari dari perbedaan individu.
Kepribadian cenderung bersifat konsisten dan kronis.
· Penentu kepribadian
Kepribadian
seorang dewasa umumnya dianggap terbentuk dari :
o Keturunan
o Lingkungan
o Situasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment