Tuesday, January 22, 2013

METODE RISET


APA YANG DIMAKSUD DENGAN RISET
Pengamatan terhadap fakta ,identifikasi atas masalah,dan usaha untuk menjawab  masalah dengan menggunakan pengetahuan merupakan esensi dari kegiatan riset.Olehkarena itu,riset dapat disebut sebagai suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelediki masalah-masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul,yang terkait dengan fakta, fenomena, atau gejala darimasalah tersebut. Riset dimulai dengan suatu pertanyaan karena menghendaki suatu deskripsi yang jelas terhadap permasalahan yang akan dipecahkan. Hal ini sering disebut sebagai suatu rencana untuk menjawab pertanyaan.

TUJUAN RISET
Terdapat lima tujuan spesifik dari suatu riset:
1.Menggambarkan fenomena,
2.Menemukan hubungan,
3.Menjelaskan fenomena,
4.Memprediksi kejadian-kejadian dimasa yang akan datang,dan
5.Melihat pengaruh satu atau lebih faktor terhadap satu atau lebih kejadian.
Kejadian-kejadian dapat dijelaskan dengan cara mengumpulkan dan mengklasifikasikan informasi.Hal ini biasanya merupakan langkah pertama dalam suatu penyelidikan khusus. Kadangkala,suatu perencanaan terhadap riset akan dilihat hanya berdasarkan pada penjelasan informasi.
PENGEMBANGAN DESAIN
Langkah pertama dan paling penting dalam riset perilaku  adalah masalah definisi. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan metode yang dipilih,data serta jenis gambaran sampel pada dasarnya tergantung pada bagaimana sebenarnya masalah dipersepsikan, kerangka pertanyaan riset, dan desain informasi studi yang dikumpulkan.
Menentukan Lingkup Pengembangan Lingkup  pengembangan  biasanya terbatas terhadap satu atau dua pertanyaan. Hal ini dilakukan karena berbagai alasan. Alasan biasanya adalah karena untuk menyelediki setiap aspek dari suatu masalah bukanlah apa yang diinginkan ,tidakpraktis, atau tidakmungkin. Keterbatasan utama dari ruang lingkup perencanaan adalah pada aspek dana yang tersedia.
Desain pengembangan lain juga harus sejalan dengan penentuan lingkungan riset. Aspek lain dari suatu desain adalah menemukan populasi, menspesifikasikan informasi yang dibutuhkan, memilih dan mengumpulkan data serta metode, serta anggaran. Langkah selanjut nya dalam proses riset adalah mengidentifikasikan jenis informasi yang harus  dikumpulkan. Arah riset seharusnya mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari sumber data primer maupun sekunder.
Data Primer dan Data Sekunder
Sumber data riset merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data riset terdiri atas sumber data primer dan sumber data primer.Data primer  merupakan sumber data riset yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan riset. Data primer dapat berupa pendapat subjek riset(orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda(fisik), kejadian, atau kegiatan, dan hasil pengujian. Manfaat utama dari data primer adalah bahwa unsur-unsur kebohongan tertutup terhadap sumber fenomena. Oleh karena itu, data primer lebih mencerminkan kebenaran yang dilihat. Bagaimanapun, untuk memperoleh data primer akan menghabiskan dana yang relative lebih banyak dan menyita waktu yang relative lebih lama. Data sekunder merupakan sumber data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umum nya berupa bukti,catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder adalah lebih meminimalkan biaya danwaktu, mengklasifikasikan permasalahan-permasalahan, menciptakan tolak ukur untukmengevaluasi data primer, dan memenuhi kesenjangan-kesenjangan informasi.



VALIDITAS DAN KEANDALAN
Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku, yang pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang salah(validitas) dan yang kedua adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal tidak representatif(keandalan).
Validitas
Ada beberapa jenis validitas. Validitasisi(contentvalidity) mengacu pada bagaimana sebaiknya peneliti menggambarkan dimensi-dimensi dan konsep atau masalah-masalah yang ingin diukur, khususnya yang berkaitan dengan tingkat ukuran yang diberikan untuk menutupi rentang terhadap arti maupun terhadap suatu konsep.
Validitasi merupakan pokok pertimbangan untuk setiap pertanyaan yang diajukan dan diukur dalam istilah istilah yang berhubungan dengan relevansi terhadap konsep yang diukur. Kriteria yang berkaitan dengan validitas ditentukan dengan membandingkan antara konsep yang diukur dan suatu criteria eksternal atau asumsi yang diketahui untuk mengukur konsep yang akan diteliti. Ada dua jenis criteria yang berhubungan dengan validitas,yaitu validitas prediktif(predictivevalidity) dan validitas konkuren(concurrentvalidity).
Validitas prediktif adalah validitas  yang  berkaitan dengan apakah  suatu pengujian atau pengukuran dapat  secara  akurat  memprediksi perilaku. Validitas prediktif  mengharuskan  adanya suatu criteria atau indicator eksternal terhadap apa yang harus diprediksi. Validitas  konkuren adalah validitas yang berkaitan dengan hubungan antara alat ukur dan criteria sekarang  atau masalalu. Oleh karena itu, berbeda dengan validitas prediktif yang merupakan ukuran untuk memprediksi perilaku yang dihasilkan pada waktu yang sama sebagai ukuran eksternal terhadap perilaku, pengujian validitas konkuren membantu seorang peneliti untuk membedakan individu-individu berdasarkan beberapa kriteria. Validitas konstruksi(constructvalidity) adalah validitas yang berdasarkan pada suatu pertimbangan apakah hasil dari pengukuran tersebut  sesuai dengan teori. Validitas konstruksi sangat bermanfaat untuk mengukur fenomena yang tidak memiliki criteria eksternal.


Reliabilitas
Suatu instrument alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil disetiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrument pengukuran.
METODE PENGUMPULAN DATA
 Ada  dua metode yang melatar belakangi hal ini :
1)      Para  peneliti tidak memahami apa yang dikerjakan oleh orang-orang tersebut dan mengapa mereka kelihatannya melibatkan perilaku,dan
2)      Karena ukuran sampel kecil, sehingga sangat berisiko menggeneralisasikan hasil terhadap populasi.
Survei
Dalam survey tidak ada interaksi langsung antara seorang peneliti dengan responden. Data dikumpulkan dengan cara mengirimkan surat elektronik(email), menelepon, atau memberikan serangkaian pertanyaan. Ada manfaat dan kerugian yang berhubungan dengan setiap teknik ini.Survei melalui surat setidaknya lebih mahal. Ada kalanya pengumpulan data riset pada kondisi tertentu mungkin tidak memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban respon den dapat dikemukakan secara tertulis melalui kuesioner. Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain : disampaikan langsung oleh peneliti, dikirim bersama-sama dengan pengiriman paket atau majalah, diletakkan ditempat yang ramai dikunjungi orang, dikirim melalui faks, atau menggunakan teknologi komputer.
Observasi
Observasi merupakan proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal,atau kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan maupun komunikasi dengan individu –individu yang diteliti. Kelebihan metode observasi dibandingkan dengan metode survey adalah bahwa data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebihakurat, dan lebih bebas dari bias pihak responden. Metode observasi dapat menghasilkan data lebih rinci mengenai fenomena yang diteliti (perilaku,subjek,ataukejadian) dibandingkan dengan metode survei.Metode observasi, meskipun demikian, tidaklah bebas dari kesalahan. Pengamat kemungkinan memberikan catatan tambahan yang bersifat subjektif(observerbias), seperti halnya bias yang terjadi karena peran pewawancara dalam metode survei.
MEMILIH RESPONDEN
Langkah pertama dalam memilih responden adalah dengan cara menentukan populasi. Setelah populasi ditentukan, peneliti menentukan sensus atau suatu sampel. Sensus adalah kegiatan untuk mencari seluruh informasi yang dikumpulkan dari setiap elemen dalam populasi. Sampel merupakan kumpulan informasi dan merupakan bagian dari populasi. Suatu sensus akan tepat ketika:
1)      Populasinya kecil dan biaya pengumpulan data tidak melebihi biaya pengambilan sampel secara signifikan 
2)      Penting untuk mengetahui setiap unsure dalam populasi ,dan
3)      Risiko dalam perbaikan secara keseluruhan sangat besar.
Sampling Probabilitas dan Nonprobabilitas
Ada dua jenis desa insampling, yaitu sampling probabilitas(probabilitysampling) dan sampling nonprobabilitas(nonprobabilitysampling). Sampling probabilitas menggunakan beberapa bentuk dari sampling acak; sementara sampling nonprobabilitas tidak menggunakan sampling acak. Dalam sampling probabilitas, setiap elemen dalam populasi probabilitasnya yang dipilih telah diketahui. Ada beberapa jenis sampling probabilitas : acak,sistematis,terstratifikasi,kelompok,dan sebagainya. Sampling nonprobabilitas adalah ketika probabilitas yang dipilih tidak diketahui. Dengan sampling probabilitas, sampling error dapat ditaksir secara matematis karena probabilitas yang dipilih diketahui. Hal ini memberikan kepada para peneliti suatu pengukuranya ngobjektif terhadap sampel yang representatif. Mengetahui probabilitas yang dipilih juga membuat para peneliti mampu menghitung ukuran sampel yang tepat. Sampling probabilitas digunakan ketika sampel yang representative adalah penting.
INSTRUMEN RISET
Pengembangan kuesioner atau pencarian instrument merupakan langkah lain yang penting dalam proses riset. Kuesioner harus sesuai dengan responden dan didesain secara menarik sehingga responden merasa tertarik untuk menjawab kuesioner tersebut, yang pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan tingkat respons, validitas, dan keandalan data.
Menjamin KerjaSama  Responden Desain
Kuesioner yang baik sangat bermanfaat jika responden tidak bersikap kooperatif terhadap para peneliti yang menghendaki informasi. Rendahnya tingkat kerjasama atau tingkat respons menciptakan kesulitan bagi para peneliti untuk melakukan generalisasi sampel terhadap  populasi. Jika hal ini terjadi, maka pertanyaan selanjutnya  mengacu pada apakah responden mempunyai sikap yang berbeda jika desain kuesionernya berbeda.
Ada beberapa teknik yang dapat menghasilkan tingkat respons yang tinggi. Pertama, sebelum wawancara dengan seorang responden, peneliti seharusnya mengirimkan surat yang menjelaskan tujuan umum dari wawancara tersebut dan responden dapat menghubungi mereka melalui telepon untuk membuat suatu janji wawancara. Pada hari wawancara, para peneliti seharusnya datang tepat pada waktunya dan mengucapkan terimakasih atas kerjasama responden.Pada saat yang sama, sebelum melakukan wawancara melalui telepon, adalah sangat bermanfaat untuk mengirimkan kepada responden sebuah surat yang memperkenalkan timriset, menjelaskan dasar dari riset tersebut, dan meminta kerjasama saat menelepon. Akan lebih membantu jika peneliti menawarkan insentif dalam bentuk uang tunai atau bentuk-bentuk lainnya. Untuk seluruh metode diatas yang melibatkan kuesioner,surat,telepon,atau wawancara pribadi adalah penting untuk melakukan pengujian sebelumnya(pilottest). Tujuannya adalah agar peneliti dapat memperbaiki kalimat pertanyaan yang disusun dengan buruk atau pertanyaan pertanyaan yang membingungkan.
Menjamin Validitas dan Keandalan Jawaban
Hanya informasi informasi yang esensial yang seharusnya diharapkan dari responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka(open-ended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan jawabannya (closed-ended).

ANALISIS DATA DAN PERSIAPAN LAPORAN
Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam riset. Peneliti biasanya melakukan beberapa tahap persiapan data untuk memudahkan proses analisis data. Pemanfaatan berbagai alat analisis sangat bergantung pada jenis riset dan jenis data yang diperoleh. Ketersediaan alat analisis memberikan gambaran bahwa satu alat analisis dengan alat analisis lainnya dapat dengan saling bergantian dimanfaatkan dan kadangkalahanya satu alat analisis yang dapat digunakan. Sebagai tahap akhir, dari suatu riset adalah penyusunan laporan riset. Laporan riset secara umum berisi tentanghal-hal yang terkait dengan apa saja yang dilakukan oleh peneliti, sejak tahap persiapan riset hingga interpretasi dan penyimpulan hasil analisis. Belum ada bentuk baku dari suatu laporan riset. Bentuk atau format laporan riset sangatlah dipengaruhi oleh keinginan si peneliti, hal-hal yang perlu dilaporkan, serta permintaan dari para sponsor riset.













Kesimpulan
Alat ukur riset valid dan andal akan dijelaskan sebagai berikut. Tinggi fisik seseorang dapat diukur dengan menggunakan inci atau meter. Hanya ada sedikit keraguan mengenai apakah alat ukur yang digunakan sudah memadai ketika kita mengacu pada tinggi dan berat badan seseorang. Namun, ketika kita tertarik untuk mengukur sifat dan perilaku seseorang, alat ukur apa yang akan kita gunakan? Tidak ada ukuran ataupun skala untuk mengukur sikap kerja atau untuk mengidentifikasikan suatu organisasi atau keberhasilan secara tepat. Oleh karena itu, seorang peneliti harus mengembangkan instrumen risetnya untuk mengukur fenomena-fenomena perilaku tersebut.
Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku, yang pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang sah (validitas) dan yang kedua adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang tidak representatif (andal). Dua hal tersebut dinilai dengan validitas dan keandalan.
Validitas mengacu pada lingkup apa yang diukur pada kenyataannya. Peneliti ingin melakukan pengukuran dan apa yang diukur seharusnya berkaitan dengan masalah risetnya. Keandalan berkaitan dengan apakah suatu teknik khusus jika digunakan di lapangan dan waktu yang berbeda akan menghasilkan sesuatu yang sama. Dalam hal itu, peneliti mengacu pada konsistensi  dari suatu alat ukur. Peneliti tergantung pada ukuran keandalan tetapi tidak tergantung pada alat ukur yang tidak andal.
Validitas ada beberapa jenis, yaitu (1) validitas isi—konsep masalah yang diukur; (2) validitas prediktif—pengujian prediksi perilaku; (3) validitas konkuren—alat ukur kruteria sekarang atau masa lalu; dan (4) validitas konstruksi—pengukuran sesuai dengan teori atau tidak.
Reliabilitas mengacu pada suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil di setiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrumen pengukuran.
Hanya informasi-informasi esensial yang seharusnya diharapkan dari responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka (open ended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan jawabannya (close ended). Suatu pertanyaan open-ended diminta untuk suatu jawaban yang bebas. Pertanyaan close-ended menawarkan bermacam-macam pilihan jawaban kepada responden. Responden diminta untuk memilih satu atau lebih pilihan jawaban. Manfaat dari format pertanyaan ini termasuk memudahkan jawaban dari para responden dan memudahkan tabulasi dan penjelasan dari peneliti.


0 comments:

Post a Comment