Tuesday, January 22, 2013
1. Pentingnya
Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat kit mendekati abad
ke-21. Radio dan Televisi menyajikan cerita-cerita yang dramatis tentang
pertumbuhan dan penurunan perusahaan-perusahaan, pengambilalihan perusahaan,
dan berbagai jenis restrukturasi perusahaan. Untuk dapat memahami perkembangan
ini dan untuk ikut serta didalamnya secara efektif diperlukan pengetahuan
mengenai prinsip keuangan.
Pentingnya
prinsip keuangan ini digaris bawahi dengan adanya perkembangan dramatis yang
terjadi dalam pasar keuangan.
2. Fungsi
Keuangan
Tugas
pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan perhitungan
biaya. Dalam menjalankan fungsinya, manajer keuangan berkaitan langsung dengan
keputusan pokok perusahaan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu
sendiri.
Fungsi
keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan menjadi dua jabatan, yaitu
bendahara dan administrasi pembukuan atau akuntansi(kontroler).
3. Definisi
Pengendalian Keuangan
a. Umpan
Balik Mekanikal vs Respon Perilaku
Definisi
pengendalian telah didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan “kemungkinan”. Para
manajer membutuhkan suatu keyakinan tentang cara dunia mereka bekerja dan
dampak-dampak yang mereka harapkan dari suatu inisiatif dipilih. Bagaimanapun,
para manajer secara khusus memiliki peluang untuk dapat mendeteksi hasil-hasil
keperilakuan.
b. Perluasan
Konsep-konsep Tradisional
Konsep-konsep
pengendalian tradisional dalam akuntansi sering kali berarti bahwa hasil dari
informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Dalam pendekatan
perilaku, menghasilkan informasi bukanlah akhir dari keterlibatan akuntan,
sehingga informasi dapat dipandang sebagai suatu intermediasi dari langkah
akhir.
Tujuan
pengendalian didasari oleh keinginan untuk memilih suatu inisiatif yang akan
mengubah kemungkinan pencapaian hasil keperilakuan yang diharapkan.
4. Pengendalian
Terpadu
a. Perencanaan
Proses
perencanaan dalam organisasi juga ditandai dengan istilah perilaku penetapan
tujuan. Aspek-aspek terpenting dari proses penetapan tujuan adalah mengenai
dasar dari organisasi dan komunikasi. Proses perencanaan akan memunculkan
pertanyaan-pertanyaan pengendalian seperti: Bagaimana divisi-divisi
diidentifikasikan? Apa yang digunakan untuk menyusun pertanggung jawaban?
Bagaimana departemen-departemen akan diinstruksikan dan akuntansi apa yang
akan digunakan untuk masalah-masalah transfer atau transaksi antar
departemen.
b. Umpan
Balik
Umpan
balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun
dari komunikasi nonverbal. Komunikasi tersebut secara rutin dihasilkan dari
statistic yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi
ini akan mempengaruhi distribusi kompensasi, pemberian sanksi, dan perubahan
atas proses perencanaan serta operasi sebagai akibat dari umpan balik.
c. Interaksi
Pengendalian
Saling
keterkaitan diantara sub-sistem pengendalianjuga memegang peranan penting atas
hasil yang kurang memuaskan. Logikanya, perencanaan lebih dahulu ada
dibandingkan dengan operasi dan ukuran umpan balik berasal dari rencana-rencana
operasi serta tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Hal
yang berbeda juga dapat terjadi antara perencanaan dan umpan balik. Proses
perencanaan dapat dipengaruhi secara mendalam oleh dampak-dampak umpan balik.
5. Faktor-faktor
Kontekstual
Proses
dalam mengidentifikasikan faktor-faktor kontekstual yang penting merupakan
subjek tertinggi dan sangat temporer, seperti apakah pendapat seseorang manajer
lebih penting dibandingkan dengan pendapat manajer lain? Semua daftar dari
faktor-faktor kontekstual kritis merupakan subjek untuk melakukan perbaikan
secara keseluruhan.
a. Ukuran
Ukuran
dapat dipandang sebagai suatu peluan dan suatu hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomidan buka sebagai
strategi pengendalian. Ukuran dapat menjadi suatu hambatan jika pertumbuhan
ekonomi menyebabkan terjadinya eliminasi tehadap strategi pengendalian.
b. Stabilitas
Lingkungan
Desain
pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain
pengendalian dalam lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dalam lingkungan
eksogen dapat dinilai dari gerakan yang secara eksternal menghasilkan
produk-produk yang memerlukan satu tanggapan.
c. Motif
Keuangan
Keberadaan
dari motif keuangan tentunya bukanlah penghalang untuk menggunakan
ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas
bahwa system pengendalian dan didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran
profitabilitas sering kali tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada
konteks nirlaba (nonprofit). Ukuran-ukuran laba adalah penting dan
meskipun sulit dapat menjadi indicator dari keberhasilan.
d. Faktor-faktor
Proses
Suatu
faktor proses penting dalam pegendalian biaya-biaya yang tidak dapat dihindari
dan biaya-biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variable. Strategi
pengendalian biaya untuk proses strategi biaya variable sering kali berbeda
dalam hal substansi dengan startegi pengendalian biaya yang disesuaikan,
seperti aplikasi biaya tetap.
6. Pertimbangan-pertimbangan
Rancangan
a. Antisipasi
terhadap Konsekuensi Logis
Antisipasi
terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti dalam mendesain
pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer
keuangan yang terbiasa untuk membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah hasil
itu adalah baik atau buruk.
b. Relevansi
dengan Teori Agensi
Teori
agensi menyangkut persoalan “biaya” dimana suati pendelegasian dengan asumsi
keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara
bersama-sama agar menjadi tidak nyata.
c. Pengelolaan
Perubahan
Pengelolaan
perubahan adalah sesuat yang penting dalam menentukan rancangan-rancangan
pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai
tujuan-tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilemma bisnis.
7. Pengendalian
dalam Era Pemberdayaan
Untuk
melindungi perusahaannya, para manajer senior didorong untuk mendefinisikan
ulang bagaimana mereka melaksanakan tugas-tugas mereka dan bagaimana mereka
yakin bahwa bawahan dengan bakat kewirausahaan tidak membahayakan kelangsungan
hidup perusahaan.
a. System
Pengendalian Diagnostik
Salah
satu tujuan utama system pengendalian diagnostic adalah bertujuan untuk
menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan yang konstan. Sekali tujuan
ditetapkan, penghargaan akan didasarkan pada tujuan tersebut.
b. System
Kepercayaan
Perusahaan
menggunakan system kepercayaan selama bertahun-tahun dalam upayanya untuk
menegaskan nilai-nilai dan arah yang diinginkan oleh para manajer yang
diterapkan oleh karyawannya.
c. System
Batasan
System
ini didasarkan pada prinsip manajemen yang sederhana namun mendasar, yang dapat
disebut sebagai kekuatan pemikiran negative.
d. System
Pengendalian Interaktif
System
pengendalian interaktif merupakan system informasi formal yang digunakan oleh
para manajer untuk melibatkan diri secara terus menerus dan secara personal
dalam keputusan bawahan.
e. Penyeimbangan
Pemberdayaan dan Pengendalian
Para
manajer senior yang mengatur arah dan strategi perusahaan secara keseluruhan
memastikan bahwa mereka memiliki cukup pengendalian atas operasinya yang luas
dengan menggunakan seluruh unsure pengendalian. Untuk mengkomunikasikan nilai
inti, mereka mengandalkan system kepercayaan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment