Thursday, May 30, 2013
Kerangka
konseptual adalah suatu konstitusi, suatu system koheren dari
hubungan anatara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang
konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi
keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka
kerja konseptual dimaksudkan untuk konstitusi dalam proses penyusunan
standar. Tujuannya adalah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan
perselisihan yang meningkat selama proses penyusunan standar dengan
mempersempit pertanyaan, apakah standar telah sesuai dengan kerangka konseptual
ataukah tidak. Secara lengkap, kerangka kerja konseptual adalah :
·
Petunjuk FASB dalam
menetapkan standar akuntansi
·
Menyediakan kerangka
acuan untuk menyelesaikan pertanyaan sebelum ada standar khusus yang
mengaturnya.
·
Menentukan batasan
pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan
Isu-Isu
Kerangka Konseptual :
Sebelum
memulai kerja yang efektif dalam menyusun kerangka kerja konseptual, FASB
berusah mengidentifikasi isu-isu konseptual terpenting berkaitan dengan
penyusunan standar. Ada sembilan isu disajikan untuk didiskusikan dan
dicarikan penyelesaian :
1.
Isu : Pandangan Earnings Manakah yang seharusnya diadopsi ?
Terdapat tiga pandangan
yang berbeda tentang pengukuran earning yaitu :
1.
Pandangan Asset/utang
2.
Pandangan
Revenue/Expense
3.
Pandangan nonartikulasi
·
Pandangan earnig
Asset/Utang . Revenue dan expense merupakan hasil dari perubahan asset
dan utang.
·
Pandangan earning
Revenue/Expense. Revenue dan expense dihasilkan dari kebutuhan akan
penandingan.
·
Artikulasi terdapat
saling hubungan antara tiap jenis laporan keuangan yaitu neraca, laporan rugi
laba dan laporan perubahan modal.
Pandangan
revenue/expense juga disebut pandangan laporan income atau penandingan berarti
bahwa revenue dan expense dihasilkan dari kebutuhan akan penandingan.
Earning semata-mata merupakan perbedaan antara revenue pada suatu periode dan
expense yang terjadi dalam menghasilkan revenue. Penandingan, proses
pengukuran fundamental dalam akuntansi, terdiri dari dua tahap :
1.
Pengakuan revenue atau
waktu melalui prinsip realisasi
2.
Pengakuan expense dalam
tiga cara :
·
Hubungan sebab akibat,
seperti kos barang terjual
·
Alokasi yang rasional
dan sistematis, seperti depresiasi
·
Pengakuan segera,
seperti biaya administrasi dan penjualan
Pandangan nonartikualsi didasarkan pada keyakinan bahwa
artikulasi mendorong perulangan, karena ”semua kejadian yang dilaporkan dalam
laporan income juga dilaporkan dalam neraca meskipun dari perspektif yang
berbeda “. Menurut pandangan ini, definisi asset dan utang penting dalam
penyajian posisi keuangan dan definisi revenue dan expense mendominasi
pengukuran earning. Dua laporan keuangan tersebut mempunyai eksistensi
dan makna yang independent, sehingga skema pengukuran yang berbeda digunakan
oleh masing-masing laporan. Contoh pandangan nonartikulasi adalah
penggunaan LIFO dalam laporan income dan FIFO dalam neraca.
Pandangan non artikulasi muncul pada tahun 1966 A Statement
of Basic Accounting Theory (ASOBAT) dari American Accounting Association (AAA)
mengkritik artikulasi :
Kita
tidak menemukan alasan yang logis mengapa laporan eksternal diharapkan untuk
“seimbang” atau berartikulasi satu sama lain. Pada kenyataannya, kita
menemukan bahwa keseimbangan yang dibuat dan artikulasi seringkali membatasi
penyajian informasi yang relevan. Petunjuk pentingnya adalah
mengungkapkan semua informasi yang relevan dengan prosedur pengukuran yang
memenuhi standar yang disarankan dalam ASOBAT.
Pandangan earning yang mana yang seharusnya diadopsi
sebagai dasar kerangka kerja konseptual untuk akuntansi keuangan dan pelaporan
? Jika artikulasi terbukti tidak hanya perlu tapi juga menguntungkan, maka
pilih di antara pandangan asset/hutang dan pendangan revenue/expense.
Pemilihan antara dua pandangan tersebut tergantung pada pandangan mana yang
merupakan proses pengukuran fundamental :
1.
Pengukuran
atribut-atribut asset dan hutang dan perubahan dalam keduanya
2.
Proses penandingan
Pemilihan
di antara dua pandangan ini akan menyediakan tidak hanya dasar bagi kerangka
kerja konseptual untuk akuntansi keuangan dan pelaporan tetapi juga definisi
elemen laporan keuangan.
2. Isu
: Definisi Aset
Definisi untuk setiap elemen laporan keuangan tersedia baik
oleh pandangan asset/ hutang dan pandangan revenue/expense:
Menurut pandangan
asset/hutang, asset adalah sumber daya ekonomi perusahaan, sumber daya tersebut
mempresentasikan manfaat di masa mendatang yang diharapkan menghasilkan aliran
kas masuk secara langsung atau tidak langsung. Adapun sumber daya ekonomi
perusahaan adalah :
1.
Sumber daya produktif
yang dimiliki perusahaan
2.
Hak kontrak atau sumber
daya produktif
3.
Produk
4.
Uang
5.
Klaim untuk menerima
uang
6.
Kepemilikan saham
diperusahaan lain
·
Menurut pandangan
revenue/expense, asset tidak hanya meliputi asset yang didefinisi oleh
pandangan asset/hutang, tetapi semua item yang tidak mempresentasikan sumber
daya ekonomi namun diperlukan untuk penandingan dan penentuan income secara
memadai.
·
Pandangan ketiga atas
asset muncul dari presepsi neraca tidak hanya sebagai laporan posisi keuangan,
tetapi sebagai “laporan tentang sumber dan komposisi modal perusahaan”.
·
Definisi asset yang
memberi generalisasi aplikasi yang diperlukan kerangka kerja konseptual
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.
Asset merepresentasikan
sumber daya ekonomi dan tidak meliputi beban tangguhan.
2.
Asset mempresentasikan
aliran kas potensial perusahaan
3.
Manfaat potensial dapat
diperoleh perusahaan
4.
Aset merepresentasikan
himpunan hal legal tentang manfaat tertentu sebagai hasil dari transaksi
sekarang atau masa lalu dan meliputi semua komitmen, seperti dalam keseluruhan
kontrak executary.
5.
Dapatdipertukarkan
bukanlah karakterisik penting asset kecuali untuk beban tangguhan, untuk
menjaga asset tidak berujud sebagai asset dan mengeluarkan beban tangguhan.
3. Isu
: Definisi Utang
·
Menurut pandangan
asset/utang, hutang adalah kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber daya
ekonomi ke pihak lain di masa mendatang.
Menurut
pandangan revenue/expense, hutang tidak hanya meliputi utang yang didefinisi
oleh pandangan asset/hutang, tetapi juga kredit tangguhan dan cadangan yang
tidak mempresentasikan kewajiban untuk mentransfer sumber daya ekonomi,
tetapidiperlukan untuk penandingan dan penentuan income dengan memadai.
Pandangan
ketiga atas hutang dari presepsi neraca sebagai “laporan sumber dan komposisi
modal perusahaan”. Menurut pandangan ini, uatang dianggap sebagai sumber
modal perusahaan”. Menurut pandangan ini, utang dianggap sebagai sumber
modal dan meliputi kredit tangguhan dan cadangan yang tidak mempresentasikan
kewajiban untuk mentransfer sumber daya ekonomi. Definisi hutang yang
disajikan oleh ketiga pandangan tersebut memiliki karakteristik umum sbb :
1.
Hutang adalah
pengorbanan sumber daya ekonomi di masa mendatang
2.
Hutang mempresentasikan
kewajiban tertentu perusahaan
3.
Hutang mungkin dibatasi
pada hutang legal.
4.
Hutang merupakan hasil
dari transaksi atau kejadian sekarang atau masa lalu.
4. Isu
: Definisi Earning, Revenue, dan Expense.
Menurut
pandangan asset/hutang earning adalah peningkatan dalam asset bersih perusahaan
kecuali perubahan modal.
Menurut
pandangan revenue/expense, earning adalah hasil dari proses penandingan revenue
dan expense, mungkin juga gains dan losses. Komponen earning (revenue,
expenses, gains, dan losses).
·
Menurut pandangan
asset/hutang, revenue yang meliputi gains dan losses didefinis sebagai
peningkatan dalam asset atau penurunan dalam hutang yang tidak mempengaruhi
modal.
·
Expenese yang meliputi
gains dan losses, didefinisi sebagai penurunan dalam asset atau peningkatan
dalam hutang yang timbul dari penggunaan sumber daya ekonomi dan jasa dalam
periode tertentu.
·
Menurut pandangan
revenue/expense, revenue yang meliputi gains dan losses, hasil dari penjualan
barang dan jasa dan termasuk gains dari penjualan dan pertukaran asset selain
persediaan, bunga dan deviden yang diperoleh dari investasi, dan peningkatan
lain dalam ekuitas pemilik selama satu periode selain kontribusi modal dan
penyesuaian.
·
Expense meliputi semua
kos yang sudah digunakan untuk menghasilkan revenue pada satu periode.
·
Jika gains dan loses
didefinisi sebagai elemen yang terpisah dari earning, maka revenue didefinisi
sebagai ukuran output perusahaan yang merupakan hasil dari memproduksi atau
menjual barang dan memberikan jasa selama satu periode.
·
Expense adalah kos yang
telah digunakan untuk menghasilkan revenue selama satu periode.
5. Isu : Gains dan Loses
·
Menurut pandangan asset
dan hutang, gains didefenisikan sebagai peningkatan dalam asset bersih selain
peningkatan dalam revenue atau dari perubahan dalam modal.
·
Sedangkan losses
didefiniskan sebagai penurunan asset bersih selain penurunan dalam expense dan
perubahan dalam modal. Jadi gains dan losses dianggap sebagai bagian dari
earning yang tidak dijelaskan oleh revenue dan expenses.
·
Menurut pandangan reveue
dan expense, gains didefinisikan sebagai kelebihan hasil di atas kos asset
terjual, atau keuntungan yang tidak diduga, atau manfaat lain yang diperoleh
tanpa kos atau pengorbanan.
·
Loss didefinisikan
sebagai kelebihan di atas hasil yang terkait, jika ada, atau semua atau porsi
yang layak dari kos asset terjual, diabaikan, atau keseluruhan atau sebagian
rusak karena bencana, atau kos yang telah digunakan bukan untuk menghasilkan
revenue. Jadi menurut pandangan revenue/expense, gains dan loses adalah
independent dari definisi elemen lain dalam laporan keuangan.
6. Isu
: Hubungan antara earning dan komponen earnings
Tiga hubungan utama
antara earnings dan komponen earnings:
a.
Earning = Revenue –
Expenses + Gains – Losses
b.
Earning = Revenue –
Expenses
c.
Earning = Revenue
(termasuk Gains) – Expenses (termasuk Losses)
·
Dalam hubungan pertama,
setiap komponen adalah terpisah dan penting untuk definisi earning.
Perbedaan sumber earning dibedakan, sehingga menyediakan fleksibilitas yang
lebih besar dalam klasifikasi dan analisa kinerja perusahaan.
·
Dalam hubungan kedua,
gains dan loses tidak dipisah dan tidak penting bagi definisi earning.
Semua peningkatan dan penurunan diperlakukan sama sebagai revenue dan expense.
Definisi ini tidak cocok untuk gains dan losses dari transfer searah,
keuntungan tak terduga, korban bencana, dan gains dan losses holding.
·
Dalam hubungan ketiga,
meskipun gains dan losses merupakan konsep terpisah kedunaya adalah bagian dari
revenue dan expense. Definisi revenue dan income harus campuran dari
item-item yang berbeda dan memerlukan identifikasi lengkap dan daftar item yang
termasuk dalam revenue expense, gains dan losses.
·
Hubungan pertama
tampaknya menyajikan kerugian terkecil menurut pandangan asset/hutang maupun
revenue.expenses.
7. Isu
: Akuntansi Akrual
Elemen-elemen laporan keuangan dihitung dan dimasukkan
dalam laporan keuangan melalui penggunaan prosedur akuntansi akrual.
Akuntansi akrual mendasarkan pada konsep akrual, tangguhan (deferral), alokasi,
amortisasi, realisasi, dan pengakuan, FASB memberikan definisi untuk
konsep-konsep tersebut yaitu :
·
Akrual adalah proses
akuntansi dalam pengakuan kejadian non kas dan keadaan-keadaan yang terjadi,
secara spesifik, akrual meminta pengakuan revenue dan peningkatan asset, dan
expenses dan peningkatan hutang dalam jumlah yang diharapkan akan diterima atau
dibayar, biasanya dalam kas di masa mendatang.
·
Tangguhan adalah proses
akuntansi dalam pengakuan utang dengan penerimaan kas sekarang atau asset
dengan pembayaran kas sekarang (atau utang, yang terjadi sekarang) dengan
harapan berdampak pada revenue dan expenses di masa mendatang.
Alokasi
adalah proses akuntansi dalam pembebanan dan pendistribusian suatu jumlah
sesuai rencana atau formula tertentu. Alokasi lebih luas dari amortisasi,
karena amortisasi merupakan proses alokasi.
Amortisasi
adalah proses akuntansi yang secara sistematis mengurangi jumlah dengan
pembayaran periodic, atau dengan mencatat saja.
·
Realisasi adalah proses
mengkonversi sumber daya non kas dan hak menjadi uang, penggunaan yang lebih
tepat dalam akuntansi dan pelaporan keuangan merujuk pada penjualan asset
dengan kas atau klaim atas kas.
Pengakuan
adalah proses pencatatan secara formal atau pemasukan item-item dalam akun dan
laporan keuangan perusahaan. Jadi suatu elemen dapat diakui (dicatat)
atau tidak diakui (tidak dicatat) . Realisasi dan Pengakuan tidak
digunakan sebagai sinonim.
8. Isu
: Konsep Pemeliharaan modal (Cost Recovery) yang seharusnya digunakan ?
Konsep pemeliharaan modal memungkinkan kita membuat
perbedaan antara return on capital atau (earning) dan return of capital atau
(Cost of recovery). Earning berasal dari pemulihan atau pemeliharaan
modal. Terdapat dua konsep pemeliharaan modal, konsep modal keuangan dan
konsep modal fisik. Kedua konsep menggunakan pengukuran unit monetr atau
unit daya beli umum yang sama, menghasilkan empat konsep pemeliharan modal :
a.
Modal keuangan yang
diukur dengan unit uang
b.
Modal keuangan yang
diukur dengan daya beli umum yang sama
c.
Modal fisik yang diukur
dengan uang
d.
Modal fisik yang diukur
dengan daya beli umum yang sama
9.
Isu. Metode Pengukuran manakah yang seharusnya diadopsi
Isu metode pengukuran berkaitan dengan penentuan unit
ukuran maupun atribut yang diukur. Terkait dengan unit ukuran, pilihannya
adalah antara dolar actual dan dollar yang disesuaikan dengan daya beli
umum. Terkait dengan atribut yang akan diukur kita memiliki lima pilihan,
yaitu :
a.
Metode kos historis
b.
Kos sekarang
c.
Nilai keluaran /jual
sekarang
d.
Nilai keluaran/jual
harapan
e.
Nilai sekarang dan
aliran kos harapan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment