Sunday, November 24, 2013

Deskripsi Teori

5.1 Deskripsi Teori
            Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang televan dengan variabel yang diteliti. Bila didalam suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu variabel dependen maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan tiga variabel independen dan satu dependen. Jadi semakin banyak variabel yang diteliti , maka semakin banyak teori yang perlu dikemukakan.
            Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel – variabel yang diteliti, melalui pendefenisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai refrensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. Teori – teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan sebagai indicator apakah penelitian menguasai teori dan konteks yang diteliri atau tidak.
            Untuk menguasai teori, maupun generalisasi-generalisasi dari hasil penelitian, maka peneliti harus rajin membaca, sumber – sumber bacaan dapat berbentuk buku – buku teks, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah dan hasil – hasil penelitian. Bila peneliti tidak memiliki sumber –seumber bacaan sendiri, maka dapat melihat di perpustakaan, baik perpustakaan lemabga formal, maupun perpustakaan pribadi.
            Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga criteria, yaitu relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah, penelitian ini justru menggunakan sumber – sumber bacaan lama). Relevansi berkenaan dengan kecocokan antara variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan, kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca, kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu, makin baru sumber yang digunakan, maka akan semakin mutakhir teorinya.

5.2 Langkah – langkah mendeskripsikan teori
Langkah – langkah untuk melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut :
·         Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
·         Cari sumber – sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak – banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
·         Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti. (Untuk refrensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan).
·         Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan anatara satu sumber dengan sumber yang lain dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
·         Baca seluruh isi topik buku sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
·         Deskripsikan teori – teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber – sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori yang harus dicantumkan.
5.3 Bentuk – bentuk Hipotesis
            Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga yaitu :
1)      Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah  yang  sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
2)      Hipotesis operasional
Hipotesis operasional merupakan hipotesis yang bersifat obyektif, artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut hipotesis nol (H0). H0  digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
3)      Hipotesis statistik
Hipotesis statistic merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk nota sistatistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka - angka (kuantitatif).
5.4 Merumuskan Hipotesis
1.  Berdasarkan teori
Teori merupakan dasar  yang  paling  kuat untuk dijadikan dasar perumusan hipotesis karena merupakan pernyataan yang secara umum telah diakui kebenarannya.
2. Berdasarkan riset terdahulu
Riset terdahulu dengan tema yang relative sama dapat digunakan sebagai acuan dalam merumuskan hipotesis.
3. Berdasarkan riset pendahuluan
Perumusan hipotesis dengan riset pendahuluan dapat dilakukan dengan melakukan riset kecil (small research) atau wawancara dengan narasumber  yang  memahami betul masalah yang akan diteliti.
4. Berdasarkan akal sehat
Apabila tidak ditemui teori yang mendukung atau riset terdahulu yang relevan dan karena sesuatu hal tidak dapat dilakukan riset pendahuluan maka hipotesis dapat dirumuskan berdasarkan akal sehat peneliti.












0 comments:

Post a Comment