Wednesday, November 27, 2013
Laporan keuangan
merupakan bentuk laporan pertanggungjawaban manajemen kepada stakeholder, secara umum terdapat pihak-pihak yg
memberikan kontribusi terhadap laporan keuangan sehingga dikatakan bahwa
laporan keuangan merupakan hasil interaksi dari 3 kelompok yaitu:
a. Entitas
merupakan pelaku proses akuntansi yang menjustifikasi produksi laporan
keuangan.
b. Pemakai
informasi yang terdiri dari stakeholders antara lain pemegang saham, analis
keuangan, kreditor, dan agen pemerintah.
c. Auditor
bertugas memverifikasi bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berterima umum yang dipergunakan untuk menjelaskan asersi-asersi
manajemen yg disampaikan dalam laporan keuangan.
Dalil - Dalil, Prinsip - Prinsip dan Konsep - Konsep
Akuntansi
1. Menurut
accounting Principles Board (APB)
Hasil karya APB merupakan pendekatan baru dalam pengembangan
prinsip-prinsip akuntansi, namun prinsip-prinsip yg merumuskan tersebut tidak
membentuk kesatuan formasi sebagai siklus yg baru. Menurut komite khusus
(divisi riset) ABP, perumusan banyak dalil yg mendasari akuntansi menjadi
sangat penting karena logika prinsip-prinsip akuntansi bersumber pada
dalil-dalil tersebut. Dalil-dalil secara umum merupakan asumsi-asumsi dasar yg
tidak memerlukan pengujian kembali. Dalil-dalil tersebut menyediakan kerangka
dasar dalam merumuskan kesimpulan-kesimpulan serta fondasi untuk suatu struktur
teoritis yg terdiri dari proposisi-proposisi yg dirumuskan mereka.
2. Menurut
Accounting Research Study (ARS) No. 1
Moonits mempergunakan metode aksiomatik dengan terminologi
simbol dan metode formal dalam 3 tipe dalil-dalil yaitu:
a. Dalil-dalil
yang berorientasi lingkungan politik dan ekonomi yg terdiri atas dalil
kuantifikasi, dalil pertukaran, dalil kesatuan usaha, dalil satuan ukur.
b. Dalil-dalil
yang berorientasi akuntansi yg terdiri atas dalil laporan keuangan, dalil harga
pasar, dalil entitas dan tentatif akuntansi.
c. Dalil-dalil
yang berorientasi imperaktif terdiri atas dalil objektifitas, dalil
kontinyuitas usaha, dalil konsistensi, dalil unit moneter yg stabil dan dalil
pengungkapan.
3. Menurut
Accounting Research Study (ARS) No. 3
ARS merumuskan 8 prinsip / azas yg dipergunakan sbg pedoman
pengakuan, pengukuran dan penyajian laporan keuangan yaitu:
a. Prinsip A
membahas masalah pengakuan laba.
b. Prinsip B
membahas masalah pengakuan & pengukuran sumberdaya dengan harga pertukaran,
kos pengganti, nilai realisasi bersih dan pengukuran atas kejadian khusus.
c. Prinsip C membahas pengakuan asset-aset
dalam laporan keuangan.
d. Prinsip D
membahas masalah pengukuran asset menyangkut ketepatan pengukuran, umur
ekonomis, dan pemilihan metode penilaian apakah dengan kos akuisisi, kos
pengganti, maupun nilai yang akan datang.
e. Prinsip E
membahas masalah kewajiban & pelaporannya dalam laporan keuangan.
f. Prinsip F
membahas masalah kewajiban yang diselesaikan dgn barang & jasa serta
pengukurannya.
g. Prinsip G
membahas masalah ekuitas & pengakuan laba.
h. Prinsi-prinsip
pengungkapan.
4. APB Statement
No.4
Dalam statement ini, APB menetapkan 2 tujuan yang luas
yaitu:
a. Tujuan
pendidikan.
b. Tujuan
pengembangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut APB mengambil langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membahas
sifat akuntansi keuangan, kekuatan lingkungan yang mempengaruhi serta
keterbatasannya.
b. Mengajukan
sasaran akuntansi keuangan & tujuan laporan keuangan.
c. Menyampaikan
diskripsi mengenai prinsip akuntansi yg lazim diterima saat ini.
APB Statement 4 membahas prinsip akuntansi yang lazim
menjadi 3 seksi Atas dasar pengalaman, alasan kebiasaan, dan kepraktisan yaitu:
a. Prinsip
perpasive.
b. Prinsip operasi yang luas
- Kos
historis ( Historical Cost)
- Nilai beli
(Entry Value)
- Nilai Jual
( Exit value)
- Nilai
Prediksi ( Predictive Value)
c. Prinsip yang
terinci.
Peran AAA melalui A Statement of Basic Accounting (ASOBAT)
Pada tahun 1966 AAA menerbitkan A Statement of Basic
Accounting (ASOBAT). ASOBAT melengkapi orientasi postulat, dalil dan konsep
akuntansi dengan perumusan tujuan-tujuan akuntansi keuangan. Menurut ASOBAT
terdapat 4 tujuan laporan keuangan yaitu:
a. Pembuatan
keputusan-keputusan berkenaan penggunaan sumber-sumber yang langka kearah
penentuan tujuan.
b. Melaksanakan
& mengendalikan struktur organisasi, sumber daya manusia dan material
secara berhasil guna.
c. Memelihara
dan melaporkan sumber-sumber daya yang dimiliki entitas.
d. Pelaksanaan
fungsi-fungsi sosial dan pengendalian.
ASOBAT menetapkan 4
standar kualitas sebagai dasar penilaian informasi akuntansi yaitu:
a. Relevan,
berhubungan dengan penggunaan informasi dalam pembuatan keputusan.
b. Dapat diuji,
merupakan bagian dari aspek pengukuran.
c. Bebas dari
prasangka, berhubungan dgn keragaman pemakai informasi.
d. Kuantifikasi,
dihubungkan dengan teori pengukuran.
ASOBAT juga merumuskan pedoman-pedoman yg dapat digunakan
sbg pegangan untuk membuat hubungan-hubungan dalam menyusun informasi akuntansi
yg berhubungan dengan:
a. Kepatutan
yang diharapkan digunakan.
b. Penjelasan
hubungan-hubungan yang penting atau yang cukup berarti
c. Perhitungan
informasi lingkungan
d. Keseragaman
dengan praktek dan diantara kesatuan usaha
e. Konsekuensi
praktek yang berkesinambungan.
Statement of Accounting Theory and Theory Acceptance (SATTA)
Komite eksekutif AAA dari SATTA pada tahun 1973 mempunyai
tujuan yg hamper sama dengan ASOBAT yaitu sebagai badan yang berdedikasi tinngi
dgn melakukan riset literatur yang berhubungan dengan laporan keuangan masa
kini & pernyataan-pernyataan profesi yang berkaitan dengan teori akuntansi.
SATTA mengambil porsi sistem-sistem penilaian akuntansi seperti
pertimbangan-pertimbangan teoritis serta alasan-alasan kenapa criteria atau
sistem penilaian tidak dapat dikembangkan.
Terdapat beberapa teori yang disampaikan AAA melalui komite
SATTA yang pernyataannya diterbitkan tahun 1977 sebagai berikut:
a. Pendekatan
Klasik (classical approaches)
b. Pendekatan
Pengambilan Keputusan (decision-usefulness approach)
- Orientasi model keputusan
(decision-modelorientation)
- Orientasi
pengambil keputusan (decision-maker orientation)
c. Pendekatan
Informasi Ekonomi
Konsep - konsep dasar Pendukung Kos
Perumusan
konsep-konsep akuntansi keuangan ditujukan untuk menyusun standar atau
aturan-aturan akuntansi. Konsep tersebut dapat berupa dalil-dalil,
aksioma-aksioma, asumsi-asumsi, doktrin-doktrin, konvensi-konvensi,
batasan-batasan, dan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Konsep
Hasil dari proses identifikasi mengelompokkan &
interpretasi dari berbagai fenomena atau kejadian yg digunakan didalam teori
sbg bagian dari suatu kesimpulan yg diperoleh dari kajian empiris.
b. DAlil-dalil
(postulates)
1. Dalil
Kontinyuitas Usaha
2. Dalil Periode
Waktu
3. Dalil Kesatuan
Akuntansi
- Masalah 1
yaitu mendefinisikan entitas & akuntansi untuk melihat hubungan antar
bagian dalam entitas.
- Masalah 2
yaitu bagaimana akuntansi melihat hubungan antar entitas dengan para pemiliknya.
4. Dalil Unit
Moneter
c.
Prinsip-prinsip (principles)
1.
Prinsip-Prinsip Berorientasi Output
- Prinsip
pengakuan (recognition principle)
- Prinsip
mempertemukan (matching principle)
2.
Prinsip-Prinsip yang Berorientasi pada Kendala
- Prinsip
konservatisme (conservatism principle)
- Prinsip
pengungkapan (disclosure principle)
- Prinsip
materialitas (materiality principle)
- Prinsip
objektivitas (objectivity principle)
3. Prinsip-Prinsp
yang Berorientasi Informasi Keuangan (output)
- Prinsip
memperbandingkan (comparability principle)
- Prinsip
konsistensi
- Prinsip
keseragaman
Teori – Teori Ekuitas
Ekuitas
disebut juga dengan modal sendiri. Teori ekuitas membahas permasalahan hubungan
antara entitas dengan para pemilik modal. Terdapat beberapa teori ekuitas
sebagai berikut:
a. Teori
Kepemilikan (proprietory theory)
Total Aktiva – Total Kewajiban = Modal Pemilik
b. Teori Entitas
(entity theory)
Total Aktiva = Total Hutang + Total Ekuitas
Teori Ekuitas Residual
Total Aktiva – (Total Hutang + Total Saham Preferen) =
Ekuitas Residual
d. Teori Dana
Total Aktiva = Total Pembatasan Atas Aktiva
Teori Pimpinan
Menurut Golberg pemimpin adalah benar-benar kata lain dari
manajemen dan dia sangat perhatian pada kenyataan bahwa manajemen perlu
informasi sehingga hal ini dapat mengatasi fungsi perencanaan dan pengawasan
pada perilaku pemilik. Oleh sebab itu, teori pemimpin dapat benar-benar menjadi
sangat tepat bagi akuntansi manajerial melebihi akuntansi keuangan, tetapi
manajer pada tugasnya harus menyambungkan pendapat pimpinan kepada investor.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment